Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Rabu pagi, menguat tipis menjadi Rp9.123/9.126 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada level Rp9.9128/9.129 per dolar AS atau mengalami kenaikan sebanyak tiga poin. "Naiknya rupiah terhadap dolar AS manyusul masih berlanjutnya aksi melepas dolar AS di pasar, meski mata uang itu di pasar regional stabil terhadap yen," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, faktor positif terhadap rupiah itu terjadi karena yen masih mendapat dukungan pasar, akibat naiknya data produk domestik bruto (PDB) Jepang sebesar 2 persen ketimbang kuartal sebelumnya. Karena itu, pelaku pasar masih ingin menjual dolar AS, ujarnya. Dolar AS terhadap yen stabil pada 117,65, euro bertahan pada 1,2805 dan euro terhadap yen jadi 150,70. Stabilnya dolar AS terhadap yen itu setelah keluarnya data harga penjualan retail dan produsen AS yang menunjukkan ekonomi AS melambat, katanya. Namun, ia lebih lanjut mengatakan kenaikan rupiah yang tipis itu juga didukung oleh membaiknya pasar saham Asia akibat menguatnya bursa saham Wall Street, sehingga indeks Nikkei Jepang naik 0,35 persen, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,30 persen dan SP/ASX 200, Australia, meningkat 0,42 persen. Sementara itu, dari pasar internal masih belum muncul faktor baru yang bisa mendorong pergerakan rupiah, bahkan isu pembentukan Unit Kerja Presiden untuk penggalangan program dan reformasi (UKP3R) menimbulkan hubungan Presiden dan Wapres kurang harmonis. Dengan adanya pro dan kontra mengakibatkan pasar masih lesu, apalagi kedatangan Presiden AS George Walker Bush ke Indonesia pada 20 Nopember 2006 nanti juga kurang disukai masyarakat, sehingga pelaku pasar agak segan untuk bertransaksi, katanya. Kostaman Thayib mengatakan kurang aktifnya pelaku pasar turun ke pasar dinilai hanya sementara saja, karena mereka saat ini sedang memfokuskan perhatian terhadap data harga penjualan retail dan produsen AS. Meski mereka fokus terhadap data itu, pergerakan rupiah sedikit membaik, sehingga mata uang lokal menguat tipis dalam kisaran yang sempit, ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006