Saat ini masih banyak orang-orang yang hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu, setiap sen pengeluaran harus dihemat, termasuk dengan cara mengurangi rapat atau seminar di hotel mewah,"
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI agar mengurangi kegiatan rapat atau seminar di hotel-hotel mewah.

"Saat ini masih banyak orang-orang yang hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu, setiap sen pengeluaran harus dihemat, termasuk dengan cara mengurangi rapat atau seminar di hotel mewah," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, para SKPD yang ingin menggelar rapat pertemuan atau seminar sebaiknya memanfaatkan ruangan yang ada di kantornya masing-masing.

"Lebih baik manfaatkan ruang rapat yang ada di kantor masing-masing atau sebagai gantinya, gunakan ruangan yang ada di Balai Kota ini. Sehingga, anggaran bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat banyak," ujar Ahok.

Dia menuturkan sejauh ini pihaknya kerap menemukan adanya SKPD yang menghabiskan anggaran hingga ratusan juta rupiah untuk keperluan rapat, pelatihan atau pun seminar.

"Saya mendapat laporan adanya dinas yang menghabisan uang anggaran sampai ratusan juta rupiah untuk menggelar rapat dan lain-lain. Padahal kan lebih baik uang itu dipakai untuk menjalankan program-program pemerintahan," tutur Ahok.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan apabila kebijakan tersebut diterapkan, maka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI dapat dihemat.

"Dalam satu tahun, rapat di hotel bisa digelar sebanyak tiga sampai empat kali. Satu kali rapat itu bisa menghabiskan sekitar Rp100.000.000, dan jumlah SKPD kita ada sekitar 50 unit. Kalau ini ditiadakan, maka kita bisa menghemat anggaran," ungkap Heru.

Meskipun demikian, dia menambahkan pihaknya akan tetap melakukan penyesuaian untuk kegiatan-kegiatan yang sangat besar dan juga berskala internasional.

Pewarta: Rany
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014