Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Presiden, Dino Patty Djalal, mengatakan penurunan realisasi investasi asing hingga 47.6 persen pada Januari - Oktober 2006 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu tak lebih akibat belum beruntungnya pemerintah Indonesia. "Angka investasi memang turun. Kadang-kadang kita mujur, kadang-kadang kurang mujur. Tetapi kita akan tetap menyebarkan pesan baik kepada investor bahwa Indonesia tetap baik untuk investasi," kata Dino di Kantor Presiden Jakarta, Kamis. Dino ditanya mengenai belum meningkatnya nilai investasi asing seperti dilaporkan BKPM, meski selama dua tahun pemerintahannya, Presiden terus memperbaiki iklim investasi bahkan dengan berkunjung ke sejumlah negara yang berpotensi melakukan investasi di Indonesia. Dikatakannya kunjungan Presiden ke beberapa negara memang antara lain untuk menjelaskan kondisi di Indonesia yang terus membaik, sehingga diharapkan para investor asing segera menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, menurutnya, para investor asing tidak bisa dipaksa untuk berinvestasi ke Indonesia, karena mereka akan melihat keuntungan serta iklim investasi yang ada di Indonesia. "Presiden tetap berupaya mengundang investor asing ke Indonesia. Kita tidak bisa memaksa mereka, karena mereka akan melihat dulu 'profit return' dan iklim investasinya bagaimana," katanya. Bukan kegagalan ekonomi Dino juga membantah penurunan realisasi investasi ini merupakan kegagalan pemerintah di bidang ekonomi, karena dari sisi makro ekonomi kondisinya pada tahun ini terus membaik dan semakin stabil. "Kalau kita lihat dari sisi makro ekonomi posisi tahun ini cukup baik, karena pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,6 persen, rating utang juga membaik dan stock market performanya juga bagus. Begitu juga cadangan devisa kita. Jadi banyak `good news` untuk menggarisbawahi bahwa kita cukup baik," katanya. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) turun sebesar 47,6 persen. Kendati terjadi penurunan, nilai realisasi investasi pada PMA, penyerapan tenaga kerja dari investasi baru atau perluasan penanaman modal selama 2006 lebih besar, dibandingkan pada 2005. Penyerapan tenaga kerja baru selama Januari-Oktober mencapai 191.473 orang, sedangkan pada 2005 sebanyak 133.011 orang. Sedangkan realisasi investasi (izin usaha tetap/IUT) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama Januari sampai Oktober mencapai Rp13,55 triliun yang terbagi pada 128 proyek. Realisasi ini turun sebanyak Rp3,09 triliun atau sebesar 18,57 persen dibandingkan periode yang sama pada 2005. IUT selama Januari- Oktober 2005 sebesar Rp16,64 triliun pada 178 proyek. (*)

Copyright © ANTARA 2006