Hanoi (ANTARA News) - Indonesia menginginkan agar konflik Palestina dan Israel mendapat perhatian dari semua anggota forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), karena konflik tersebut merupakan masalah besar yang berpengaruh terhadap politik dan keamanan internasional, seperti munculnya terorisme, kata Menlu Hassan Wirajuda di Hanoi, Vietnam, Kamis. "Konflik Palestina yang merupakan 'mother of all conflicts' (induk segala konflik) agak terlupakan. Karena itu saya mengemukakan hal itu," kata Hassan, seusai menghadiri pertemuan informal para menteri anggota APEC yang dibarengi sarapan bersama di Wisma Tamu Pemerintah Vietnam. Ia mengangkat masalah konflik Palestina dan Israel di pertemuan informal pagi, sehubungan konflik itu tidak hanya menyangkut Timur Tengah, tetapi juga merupakan isu besar yang mempengaruhi masalah internasional, sehingga perlu penyelesaian bersama dari masyarakat internasional. Masalah lain yang diangkat Menlu Indonesia dalam sarapan bersama itu adalah perluasan senjata nuklir. Gejala perluasan senjata nuklir tampaknya terjadi di Asia yang terbentang dalam satu garis lintang dari barat ke timur, sementara kawasan lain kompetisi senjata nuklir sudah menurun, katanya. Ia tidak secara khusus menyebut negara tertentu, namun menambahkan dalam perbincangan saat sarapan itu juga ada negara lain yang mengangkat masalah nuklir Korea Utara. Menurut dia, Indonesia mendukung setiap upaya untuk menghidupkan kembali perundingan enam pihak untuk menghentikan program nuklir Korea Utara. Perundingan enam pihak tersebut melibatkan Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, Cina, Rusia dan Amerika Serikat. Kecuali Korea Utara, lima Menlu dari negara yang terlibat dalam perundingan tentang nuklir Korea Utara itu hadir dalam pertemuan informal pagi yang membahas isu politik dan keamanan. Dalam pertemuan APEC tingkat menteri, isu nuklir Korea Utara tidak dibicarakan secara khusus karena dinilai tidak terkait dengan agenda APEC. Menlu Rice Dalam pertemuan sarapan itu hadir juga Menlu AS, Condoleezza Rice, namun selesai acara dia tidak ikut keluar bersama menlu lainnya melalui pintu utama depan Gedung Tamu Pemerintah Vietnam. Menlu AS itu keluar dari pintu samping untuk menghindari kerumunan wartawan yang sedang menunggu dengan menumpang kendaraan khusus yang dibawanya dari AS. Rice sendiri dijadwalkan akan bertemu secara bilateral dengan Hassan Wirajuda di sela-sela pertemuan APEC di Hanoi, Minggu (19/11), untuk membahas persiapan rencana kunjungan Presiden AS, George W. Bush, ke Bogor, Indonesia, Senin (20/11). Anggota APEC saat ini terdiri atas 21 wilayah ekonomi, yakni Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Cina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, AS dan Vietnam. (*)

Copyright © ANTARA 2006