... akan mengaktifkan kembali alur-jalur trem yang sebelumnya pernah eksis...
Surabaya (ANTARA News) - Menteri Perhubungan, Ignatius Jonan, menginginkan peletakan batu pertama proyek transportasi angkutan massal cepat, berupa trem di Surabaya, bisa dilakukan pada awal 2015.

"Dengan perencanaan yang matang semestinya sudah bisa dilaksanakan awal 2015," kata Jonan saat bertemu dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Stasiun Gubeng Surabaya, Minggu.

Rismaharini dan Jonan membicarakan beberapa hal termasuk pembangunan akses dari dan ke Bandara Juanda. Namun, fokus pembahasan lebih kepada kelanjutan rencana pembangunan proyek trem di Surabaya.

Jonan mengatakan dengan alokasi anggaran yang ada di Kementerian Perhubungan, pihaknya akan mengaktifkan kembali alur-jalur trem yang sebelumnya pernah eksis. Tahun ini, anggaran yang tersedia sekitar Rp200 miliar dan akan tetap dianggarkan pada tahun-tahun berikut. 

Pada masa Belanda masih berkuasa di Indonesia, sistem transportasi massal sudah dibuat secara terpadu dan komprehensif. Kota-kota besar memiliki sistem itu, di antaranya Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Pada foto-foto lama Jakarta dan Surabaya, jelas digambarkan operasionalisasi trem-trem pada jalur-jalur besinya melintas di jalan-jalan raya kota. 

Namun sistem transportasi yang juga bertujuan mengantisipasi perkembangan kota oleh Belanda itu ditinggalkan begitu saja. 

Pemerintahan baru Indonesia --terutama Orde Baru-- lebih suka menumbuhkan perekonomian dan memberi ruang seluas-luasnya kepada investor otomotif. Semakin banyak mobil pribadi dijual dan semakin macet kota-kota besar Indonesia. 

Kementerian Perhubungan dan pemerintah Kota Surabaya juga sepakat, operasionalisasi trem akan ditangani PT KAI. Sedangkan pemerintah Kota Surabaya bakal menyiapkan subsidi kalau harga tiket dipandang terlalu tinggi.

"Dengan demikian, warga bisa menikmati trem dengan harga yang terjangkau. Untuk perkiraan harga tiket masih akan dibahas lebih detail," kata Jonan, yang bekas direktur utama PT KAI (Persero) ini.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014