Padang (ANTARA News) - Hasil pemeriksaan terhadap contoh (sampel) darah ayam yang mati mendadak sebanyak 1.543 ekor dalam dua pekan terakhir di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), terbukti positif diserang virus flu burung (Avian Influenza/AI). "Sampel darah ayam yang mati tersebut positif mengandung virus AI " kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Ir. A. Rahim, kepada ANTARA News di Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, Jumat. Hasil Laboratorium Balai Pengembangan dan Penelitian Veteriner (BPPV) Baso, Kabupaten Agam, memastikan bahwa ribuan ayam di Dharmasraya yang mati tersebut akibat terserang virus AI tipe H5N1. Menurut dia, pihaknya telah menghubungi BPPV, dan dinyatakan bahwa hasil laboratorium membuktikan sampel darah yang dikirim positif flu burung, sehingga penelitian sampel itu masih tetap dilanjutkan. Kendati data lengkap secara tertulis belum diterima, kata dia, kepastian dari pihak BPPV sudah menjelaskan bahwa ayam yang mati tersebut positif terserang virus flu burung. "Berbagai tindakan antisipasi tetap dilakukan, diantaranya menyemprot kandang-kandang unggas yang mati itu, disamping memvaksin ternak ayam yang masih hidup pada jarak radius satu kilo meter dari lokasi kejadian," katanya. Antisipasi tetap dilakukan, menurut dia, diantaranya penyemprotan massal terhadap unggas-unggas yang ada di daerah itu, agar wabah yang sama tidak menyebar. Pemkab Dharmasraya, kata dia, juga menyiagakan petugas didampingi dokter hewan untuk melakukan penyemprotan dan pemberian vaksin. Data Dinas Pertanian setempat menyebutkan ayam yang mati mendadak itu tersebar pada empat nagari, yakni Nagari Empat Kota dan Sikabau di Kecamatan Pulau Punjung, serta Nagari Timpe dan Siguntur di Kecamatan Sitiung. Kasus matinya 6.400 ekor ayam secara mendadak di Kabupaten Sawahlunto Sijunjung itu, kini terus meluas ke pedesaan, yang semula daerah yang terjangkit hanya Kecamatan Kamang Baru, Sungai Langsat, kini menyerang 650 ekor ayam peliharaan masyarakat di Kecamatan Sijunjung dan IV Nagari, dua hari terakhir. "Kita tetap siaga dan melakukan penyemprotan desinfektan pada kawasan yang mewabahnya virus itu," ujarnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006