Hongkong (ANTARA News) - Lebih dari sejuta penduduk mempertimbangkan akan meninggalkan Hongkong karena memburuknya kualitas udara, demikian menurut sebuah pengkajian universitas yang disiarkan Selasa. Jumlah mereka yang berpotensi melakukan eksodus dari kota berpenduduk 6,9 juta orang itu jauh lebih besar ketimbang angka dari mereka yang ingin hengkang dari Hongkong menjelang pengembalian koloni itu kepada pemerintah China pada 1977, kelompok penekan Civic Exchange memperingatkan, seperti dilaporkan DPA. Menurut pengkajian itu, antara 700.000 sampai 1,4 juta penduduk sangat mengcemaskan kualitas udara Hongkong, sehingga mereka berencana atau mempertimbangkan untuk meninggalkan kawasan pemerintahan khusus itu. Kualitas udara di Hongkong telah memburuk secara signifikan sejak awal dekade 1990-an, terutama disebabkan polusi pabrik yang berhembus ke kota itu dari kawasan industri di dekatnya di China selatan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009