... ribuan prajurit langsung bergerak menuju depan tenda VIP tempat Marsetio dan tamu undangan duduk, kemudian membentuk formasi bunga teratai...
Surabaya (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Dr Marsetio, untuk terakhir kali sebelum memasuki masa pensiun memimpin upacara peringatan Hari Armada, di Dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Jumat.

Di dermaga itu juga dilaksanakan peringatan besar-besaran dengan pengerahan arsenal dan persenjataan, kapal perang, dan pesawat tempur dan pesawat militer paling gigantis TNI pada 7 Oktober lalu. Hari itu adalah upacara puncak HUT ke-69 TNI dengan inspektur upacara Presiden Susilo Yudhoyono.

Marsetio yang menjadi orang nomor satu di jajaran TNI AL sejak 17 Desember 2012, dalam waktu tidak lama lagi akan memasuki masa pensiun.

Peringatan Hari Armada itu menjadi lebih istimewa, karena ribuan prajurit TNI AL yang mengikuti upacara juga memberikan ucapan selamat ulang tahun ke-58 kepada Marsetio.

Begitu rangkaian upacara selesai, ribuan prajurit langsung bergerak menuju depan tenda VIP tempat Marsetio dan tamu undangan duduk, kemudian membentuk formasi bunga teratai.

Tidak berapa lama, para prajurit menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun yang dipopulerkan grup rock Jamrud, diikuti kehadiran kue ulang tahun berbentuk kapal perang.

Dengan didampingi istrinya, Penny Iriana Marsetio, Marsetio yang kelahiran Jakarta pada 3 Desember 1956 terharu saat mendapatkan kejutan itu. Marsetio tampil dengan seragam dinas upacara 1 berpedang, dengan selubung sarung tangan putih di tangan. 

Pada masa kepemimpinan Marsetio, penegasan visi TNI AL menuju Green Water Navy semakin dinyatakan sesuai peta jalan yang telah dirintis para seniornya. Marsetio juga rajin dan giat mempromosikan kedudukan strategis TNI AL dan Indonesia kepada masyarakat dunia tanpa meninggalkan pembinaan TNI AL secara internal. 

Marsetio, saat berpangkat kolonel dengan posisi asisten operasi panglima Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, menjadi "sutradara" operasi militer pengamanan perairan Ambalat, pada kuartal pertama 2005. Inilah salah satu penjuru operasi militer Indonesia yang bisa memaksa asing (Malaysia) ke meja perundingan tapal batas guna mencegah konflik serius kedua bangsa. 

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet, Andi Wijayanto, mengatakan, pergantian pucuk pimpinan TNI AL yang rencananya bersamaan dengan kepala Staf TNI AU sedang diproses di Markas Besar TNI.

Wijayanto bersama dua anggota Kabinet Kerja, yakni Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Susilo, dan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, turut hadir dalam peringatan Hari Armada itu.

Ketiga pejabat negara itu rencananya mendapat penyematan brevet Hiu Kencana sebagai warga kehormatan kapal selam TNI AL.

Selain ketiga pejabat tersebut, juga hadir para seniornya di deretan tamu VIP, antara lain Laksamana TNI (Purnawirawan) Arief Koesharyadi, Laksamana TNI (Purnawirawan) Widodo AS, Laksamana TNI (Purnawirawan) Slamet Soebijanto, Laksamana TNI (Purnawirawan) Achmad Soetjipto, dan Laksamana TNI (Purnawirawan) Bernand Kent Sondakh.

Dalam amanatnya, Marsetio mengatakan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, sangat selaras dengan upaya membangun dan meningkatkan kemampuan TNI AL yang handal dan disegani serta berkelas dunia.

"Dikaitkan dengan hal itu, implementasi lima pilar kebijakan pemerintah sangat erat dengan peran dan fungsi Komando Armada RI Kawasan. Dengan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki, Komando Armada RI dituntut dapat mendukung untuk mewujudkan visi pemerintah itu," katanya.

Lima pilar kebijakan pembangunan poros maritim dunia, masing-masing membangun budaya maritim Indonesia, menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus kedaulatan pangan laut dan pembangunan industri perikanan.

Selain itu, pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, dan terakhir pembangunan kekuatan maritim. 

Selamat ulang tahun, Laksamana... 

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014