Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi internasioal dari ANZ Bank menilai, pemerintah Indonesia tak akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekononomi dan meningkatkan investasi hanya mengandalkan jumlah tabungan masyarakat. "Jumlah tabungan masyarakat dalam negeri belum cukup menaikkan rasio investasi secara signifikan, karena itu diperlukan aliran dana investasi dari asing," kata Jasmine Robinson, pengamat ekonomi dari ANZ Bank, di Jakarta, Rabu. Jasmine mengatakan, jumlah investasi asing sampai September 2006 mengalami penurunan dibanding periode sama tahun sebelumnya, sedang investasi lokal meski ada kenaikan namun tidak mempengaruhi jumlah besaran investasi lantaran nilainya kecil. Dikatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, realisasi investasi asing (FDI) hanya mencapai 4,3 miliar dolar AS, atau turun 44 persen dibanding periode sama tahun lalu. Namun investasi lokal/domestik naik 8 persen menjadi 1,4 miliar dolar AS. "Karena nilainya kecil maka tak dapat menggerakkan perekonomian nasional. Salah satu jalan adalah membuat kebijakan yang dapat mendorong investor asing masuk ke Indonesia," katanya, seraya mengingatkan perlunya ada kepastian hukum. Ia juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi asia yang relatif stabil akan berdampak positif bagi Indonesia, karena memiliki sumber alam yang kaya, manufaktur yang telah terbentuk dan tenaga kerja relatif murah serta jumlah angkatan kerja besar. Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, sumber alam yang berpotensi digarap oleh investor asing adalah nikel, copper dan bauksit. "Komoditi tersebut harganya di pasar internasioanal akan terus membaik," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006