Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Udara (AU) menegaskan, pesawat tempur latih jenis Hawk 200 yang jatuh sesaat setelah melakukan latihan rutin di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Selasa (21/11), masih dalam kondisi laik terbang. "Kondisi pesawat masih laik dan perawatan serta pemeliharaan yang dilakukan selalu dilakukan rutin sesuai jadwal," kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Herman Prayitno di sela-sela penyelenggaraan Indo-Defence Expo & Forum 2006 di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, Mabes TNI AU telah mengirim Tim Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT) yang terdiri atas unsur Komando Operasi (Koops) AU I dan II. Tim, lanjut dia, akan bekerja selama satu hingga dua bulan untuk memastikan penyebab jatuhnya pesawat buatan BAe (British Aerospace) tersebut. "Tim akan mengecek seluruh aspek pesawat dan penerbangannya, hingga dapat diketahui penyebabnya. Tetapi yang jelas, kondisi pesawat masih laik terbang," ujar Herman. Pesawat multi-role buatan Inggris yang melengkapi TNI AU sejak 1997 itu, merupakan pesawat latih tempur yang umumnya menggunakan mesin jet atau turbo jet. Dengan teknologi yang sudah disiapkan setara atau menyamai pesawat tempur fungsional atau multi fungsi, pesawat jenis ini dapat digunakan sebagai pesawat tempur ringan atau pesawat tempur lapis kedua dengan tugas sebagai pesawat tempur serang darat (fighter ground attack). Pesawat tipe ini biasanya sudah dipersenjatai baik rudal udara ke udara, rudal udara ke darat maupun canon.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006