Sidoarjo (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto serta Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Kamis siang, mengadakan rapat dengan Tim Penanggulangan Lumpur Lapindo menyusul ledakan gas di pinggir tol Porong-Gempol, Rabu malam. Rapat koordinasi antara dua menteri dan tim penanggulangan lumpur Lapindo itu digelar di ruang VIP (very important person) Bandara Internasional Juanda Surabaya setelah sebelumnya mereka mengunjungi lokasi ledakan dan menjenguk para korban di RSUD Sidoarjo. Kedua menteri menolak memberikan keterangan terkait terjadinya ledakan pipa gas di dekat pusat semburan lumpur panas Lapindo yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang meninggal dunia dan delapan lainnya menderita luka berat dan ringan. Kedua menteri menyatakan akan memberikan keterangan usai mengadakan rapat dengan tim penanggulangan lumpur Lapindo. Sebelum menggelar rapat, rombongan menteri itu didampingi Gubernur Jatim, H Imam Utomo, Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja, Bupati Sidoarjo Win Hendrarso, GM Lapindo Imam Agustino sempat membesuk para korban yang saat ini dirawat di RSUD Sidoarjo. Kedatangan para menteri dan anggota Muspida Jatim itu, disambut direktur RSUD Sidoarjo dr Sudarmaji, kemudian mereka diantar ke ruang paviliun Bougenvile-4 yang merupakan kamar perawatan John Dachtar (Lapindo). "Saya berusaha naik ke atas tanggul, tapi ada ledakan yang membuat luapan lumpur juga naik. Saya masih selamat, karena kondisi tanggul yang saya naiki lebih tinggi," ujar staf Lapindo asal Bandung itu. Setelah itu, rombongan menteri ke ruang paviliun Alamanda-2 yang merupakan kamar perawatan anggota Koramil Gedangan, Untung Masiwan (42), yang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga 10 persen. "Saya belum bisa bicara banyak, karena atasan saya, Kapten Hendro (Danramil Taman), yang mengajak saya melakukan patroli belum ditemukan sampai sekarang," ungkap Untung Masiwan dengan raut wajah tampak sedih. Dalam ruang yang dihuni korban ledakan gas lainnya itu, menteri sempat memberikan bantuan uang kepada para korban, kemudian rombongan masuk ke ruang paviliun Alamanda-1 yang merupakan kamar perawatan dua korban ledakan gas, yakni Amrullah (42) dan Sukur (56).(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006