Semua nelayan akan disurati untuk memantau keadaan di tengah laut, apabila ditemukan serpihan pesawat, untuk segera melapor kepada instansi terkait seperti Basarnas, dan TNI Angkatan Laut,"
Toboali (ANTARA News) - Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Bangka Belitung meminta nelayan untuk ikut memantau serpihan pesawat AirAsia yang diduga jatuh di Perairan Belitung Timur, Minggu (28/12).

"Semua nelayan akan disurati untuk memantau keadaan di tengah laut, apabila ditemukan serpihan pesawat, untuk segera melapor kepada instansi terkait seperti Basarnas, dan TNI Angkatan Laut," kata petugas Kesyahbandaran Mardiyanto seizin Kepala UPP Kelas III Toboali Roziansyah di Toboali, Senin.

Ia mengatakan, peran dan informasi dari nelayan ini cukup membantu tim pencari serpihan-serpihan pesawat yang hilang tersebut.

"Apabila mendapat informasi dari nelayan yang sedang melaut maka akan segera disampaikan ke pihak instansi terkait," katanya.

Saat ini, katanya, pihaknya akan selalu siaga terhadap kondisi terkini mengenai perkembangan yang terjadi di perairan laut, meskipun informasi yang didapat hilangnya kontak pesawat ini berada di Perairan Belitung Timur.

"Walaupun informasi mengenai hilangnya kontak pesawat ini di perairan laut Belitung Timur, namun kami akan selalu siaga selama 1x24 jam untuk memantau kondisi terkini pasca hilangnya kontak pesawat AirAsia ini," ujarnya.

Ia berharap, para nelayan atau pihak lain dapat bekerjasama dengan pihak UPP bila melihat atau menemukan adanya serpihan mengenai pesawat atau barang-barang yang dianggap menyerupai serpihan pesawat.

"Kami tetap memonitor kondisi terkini dan terus bekerjasama dengan para nelayan atau pihak lain untuk melihat perkembangan yang ada, semoga para nelayan dapat terus berkoordinasi," ujarnya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014