Jakarta (ANTARA News) - DigiTimes melaporkan bahwa pembuat smartphone asal Tiongkok Oppo menargetkan pengiriman produk hingga 50 juta unit pada tahun depan, dengan 35 juta ke Tiongkok dan 15 juta ke seluruh dunia.

Tahun depan, Oppo akan tetap menggunakan prosesor Qualcomm untuk model high-end, sementara untuk model low and mid-range Oppo akan terus mengandalkan solusi terjangkau MediaTek.

Lite-On Technology akan tetap menjadi pemasok sensor kamera dan baterai, sehingga dapat dikatakan tidak ada yang berubah pada bisnis Oppo, hanya saja perusahaan tersebut harus menyerah pada tren dan mulai menyerang sub-CNY 1000 dengan segmen harga 160 dolar.

Oppo memiliki kapasitas produksi 2,5 juta unit per bulan, sehingga akan siap untuk berperang.

Tahun ini, Oppo telah meluncurkan Oppo N3 dengan kameranya yang dapat berputar dan Oppo R5 yang sangat tipis.

Oppo juga memperkenalkan inovasi teknologi pengisian cepat VOOC pada tahun ini, demikian seperti dilansir Phone Arena.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014