Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Badan SAR Nasional mengirimkan satu tim untuk memeriksa sepuluh objek yang diduga serpihan pesawat AirAsia yang hilang kontak di perairan Kalimantan Tengah saat perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.

"Ini diberangkatkan heli jenis Dauphin dari Basarnas dengan empat kru, di dalamnya ada dua rescuer (penyalamat) untuk mengkroscek objek tersebut," kata Koordinator Badan SAR Nasional Pos SAR Sampit, Eko Lativania di Pangkalan Bun saat dihubungi dari Sampit, Selasa.

Sepuluh objek diduga serpihan pesawat itu terpantau oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Agus Dwi Putranto saat dalam perjalanan menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menggunakan helikopter CN 235.

Sepuluh objek diduga serpihan pesawat ini belum dipastikan merupakan serpihan pesawat AirAsia yang hilang tiga hari lalu atau objek atau benda lain. Untuk itu, Basarnas mengirimkan tim ke lokasi untuk memastikannya dari jarak dekat.

Sepuluh objek itu terpantau sekitar 105 mil dari Pangkalan Bun. Posisinya sekitar 10 kilometer dari lokasi terakhir pesawat AirAsia yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh pesawat itu hilang kontak dengan menara pengawas udara.

Saat dipantau, ketinggian helikopter berada pada ketinggian sekitar 500 kaki sehingga belum bisa memastikan sepuluh objek, namun letaknya berdekatan dalam satu satu kawasan, kata dia.

Bentuk dan ukuran benda-benda itu cukup beragam dengan beberapa warna namun belum dipastikan apakah serpihan pesawat atau bukan. Ukuran benda ini sekitar satu hingga satu setengah meter.

"Kalau itu pasti serpihan maka akan dievakuasi dan dikumpulkan di Bandara Iskandar karena ada rescuernya yang mengambil menggunakan tali. Tapi sekali lagi, kita tunggu hasil tim di lapangan," tegas Eko.




Pewarta: Norjani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014