Jakarta (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan 95 persen lokasi penemuan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya ke Singapura yang hilang Minggu (28/12) berada di Selat Karimata dekat Pangkakan Bun, Kalimantan Tengah.

"Dari semua temuan itu memastikan 95 persen lokasi yang tergambar adalah lokasi serpihan maupun benda-benda yang diduga berasal dari pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo di Jakarta, Selasa.

Pada hari ketiga pencarian pesawat AirAsia QZ 8051 tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) berhasil menemukan beberapa sejumlah serpihan benda yang diduga bagian pesawat, termasuk pintu darurat (emergency exit door).

"Yang lima persen lagi karena sampai detik ini saya belum melihat langsung benda yang ditemukan, tapi secara komunikasi kepada komandan unsur pencarian atas penglihatan di lapangan menyatakan itu adalah emergency exit," kata Soelistyo.

Berdasarkan penemuan tersebut, ia mengemukakan, dipastikan daerah tersebut dan benda-benda itu adalah bagian dari pesawat AirAsia QZ8501yang dicari.

Benda yang ditemukan, dikemukakannya, mengapung berupa lempengan logam, objek yang menggambarkan bayangan dalam laut diduga badan pesawat, pintu daurat dan jasad yang diduga penumpangnya.

Sepuluh objek diduga serpihan pesawat itu terpantau oleh Pangkoopsau I Marsda TNI Agus Dwi Putranto saat dalam perjalanan menuju Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menggunakan helikopter CN 235.

Sepuluh objek diduga serpihan pesawat ini belum dipastikan merupakan serpihan pesawat AirAsia yang hilang tiga hari lalu atau objek atau benda lain. Untuk itu, Basarnas mengirimkan tim ke lokasi untuk memastikannya dari jarak dekat.

Sepuluh objek itu terpantau sekitar 105 mil dari Pangkalan Bun. Posisinya sekitar 10 kilometer dari lokasi terakhir pesawat AirAsia yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh pesawat itu hilang kontak dengan menara pengawas udara.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014