Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Upaya evakuasi korban penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 di selat Karimata sedikit mengalami kendala cuaca buruk yang menghadang.

"Kemarin sudah kami kerahkan 15 perahu nelayan, tiap perahu ada dua anggota kami tapi tidak sanggup karena gelombang sangat tinggi. Hari ini sekitar 50 orang termasuk tim penyelam," kata Danrem 102 Panju-Panjung Kolonel Kav. Sulaiman Agusto kepada wartawan di Pangkalan Bun, Rabu.

Pantauan di lokasi tim gabungan yang disiapkan berangkat dari posko di Pantai Kubu sudah dihadang cuaca buruk sehingga tidak dapat melakukan evakuasi korban.

Di posko terlihat beberapa ambulan telah disiapkan . Tim kemudian dibawa ke tugboad menggunakan kapal jenis RBB yang disiapkan TNI.

Sedikitnya ada tiga tugboad yang disiapkan membawa tim ke KRI Bung Tomo, salah satunya tugboad TB Sanggora yang dijadikan pusat koordinasi antar tin di tugboad.

Tim juga membawa tim penyelam untuk mengevakuasi jenazah. Awan gelap diikuti hujan ringan terlihat menyelimuti kawasan kapal melakukan persiapan.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari tim ada berapa banyak jenazah yang sudah ditemukandan akan dievakuasi.

Skema rute evakuasi juga belum di sampaikan kepada wartawan yang ikuti melakukan peliputan evakuasi di kapal.

Informasi yang didapat, jenazah rencananya akan dibawa ke Pantai Kubu, kemudian diangkut ke bandara untuk diterbangkan ke Surabaya.

Tim evakuasi korban mulai bergerak sekitar pukul 06.00 WIB dari Pantai Kubu menuju lokasi penemuan korban diperkirakan membutuhkan waktu tempuh sekitar tiga jam lebih.

Pewarta: Norjani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014