Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Tim gabungan mengerahkan penyelam untuk evakuasi korban penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 di Selat Karimata.

"Hari ini rencananya kami menuju lokasi ditemukan korban, sedikitnya ada 50 orang termasuk penyelam. Kemarin kami sudah berupaya melakukan evakuasi dengan mengerahkan sedikitnya 15 perahu nelayan, namun upaya tersebut gagal karena cuaca sangat buruk," kata Danrem 102 Panju-Panjung Kolonel Kav. Sulaiman Agusto kepada wartawan di Pangkalan Bun, Rabu.

Akibat cuaca buruk tersebut gelombang sangat tinggi dan demi keselamatan tim maka upaya evakuasi dihentikan dan rencananya akan dilanjutkan hari ini Rabu (31/12).

Dengan dilakukannya penambahan personil diharapkan evakuasi korban dapat berjalan lancar.

"Kami berharap hari ini cuaca membaik sehingga tim tidak ada hambatan dalam evakuasi korban," katanya.

Sementara itu, pantauan di lokasi tim gabungan yang dipimpin langsung Danrem 102/Panju-Panjung Kolonel Kav Sulaiman Agusto tiba di posko Pantai Kubu sekitar pukul 04.00 WIB dan sudah siap berangkat ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Di posko terlihat beberapa ambulan telah disiapkan . Tim kemudian dibawa ke tugboad menggunakan kapal jenis RBB yang disiapkan TNI.

Sedikitnya ada tiga tugboad yang disiapkan membawa tim ke KRI Bung Tomo, salah satunya tugboad TB Sanggora yang dijadikan pusat koordinasi antar tin di tugboad.

Tim juga membawa tim penyelam untuk mengevakuasi jenazah. Awan gelap diikuti hujan ringan terlihat menyelimuti kawasan kapal melakukan persiapan.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari tim ada berapa banyak jenazah yang sudah ditemukandan akan dievakuasi.

Skema rute evakuasi juga belum di sampaikan kepada wartawan yang ikuti melakukan peliputan evakuasi di kapal.

Informasi yang didapat, jenazah rencananya akan dibawa ke Pantai Kubu, kemudian diangkut ke bandara untuk diterbangkan ke Surabaya.

Tim evakuasi korban mulai bergerak sekitar pukul 06.00 WIB dari Pantai Kubu menuju lokasi penemuan korban diperkirakan membutuhkan waktu tempuh sekitar tiga jam lebih.

Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014