Ya lumayan rugi, kita sudah sediakan pasokan untuk malam tahun baru, menjelang penurunan harga,"
Bogor (ANTARA News) - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di Bogor Jawa Barat, mengalami penurunan omzet pada perayaan malam tahun baru karena sepinya pembelian.

"Omzet kita turun, biasanya terjual 20 kilo liter dalam satu hari, pada malam pergantian tahun premium yang terjual hanya 16 kilo liter," kata Irawan, Pengelola SPBU 34-16710 milik PT Virgo Petrus di Jalan Raya Ciawi-Gadog, Kamis.

Demikin juga dengan solar yang hari-hari biasanya terjual 4 kilo liter, tapi pada malam pergantian tahun hanya laku terjual 2 kilo liter.

Ia mengatakan, penyebab sepinya pembeli karena ditutupnya jalur Puncak pada malam pergantian tahun mulai pukul 18.00 WIB. Sehingga tidak banyak kendaraan yang melintas di jalur tersebut.

Selain karena itu, lanjutnya, sepinya pembeli juga dikarenakan mulai diturunkannya harga BBM bersubsidi oleh pemerintah terhitung mulai 1 Januari pada pukul 00.00 WIB.

"Berbeda saat harga akan naik, antrian pembeli sampai panjang. Tapi kalau harga turun, tidak ada yang mengantri," katanya.

Menurut Irawan, pihak sudah menyiapkan pasokan BBM yang cukup selama perayaan tahun baru. Tetapi pasokan tersebut belum habis, sementara harga BBM sudah diturunkan.

Ia mengaku merugi dengan adanya penurunan harga BBM tersebut, karena pihak SBPU membeli pasokan dengan harga resmi sebelum diturunkan oleh pemerintah.

"Ya lumayan rugi, kita sudah sediakan pasokan untuk malam tahun baru, menjelang penurunan harga, stok masih tersisa premium ada 30 kilo liter, pertamax ada 7 kilo liter dan solar 10 kilo liter," kata Irawan.

Menurut Irawan mau tidak mau pihaknya harus mengikuti instruksi pemerintah untuk menurunkan harga BBM sesuai dengan keputusan yang ditetapkan.

Berdasarkan keputusan pemerintah BBM jenis Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus, serta solar mengalami penurunan.

Harga premium dari Rp8.500 turun menjadi Rp7.600 per liter, solar dari Rp7.500 menjadi Rp7.250 per liter, Pertamax dari Rp9.950 per liter menjadi Rp9.600 per liter dan Pertamaz Plus dari Rp11.100 menjadi Rp10.750 per liter.

Sepinya pembeli pada perayaan tahun baru juga dialami SPBU 34-16102 di Jalan Padjajaran.

Menurut Sulaeman selaku pengelola SPBU, hujan yang turun sebelum pergantian tahun dari pagi hingga petang menjadi salah satu penyebab sepi aktivitas pengisian BBM.

"Mungkin karena harga mau turun, apalagi seharian sebelum tahun baru hujan turun seharian, jadi pembelian berkurang, mungkin juga karena mau ada penurunan harga juga," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015