Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Sejak pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ 8501 difokuskan di perairan Kalimantan Tengah, kamar hotel-hotel di Pangkalan Bun hampir selalu terisi penuh.

"Saya terpaksa menginap di tempat keluarga karena hotel penuh. Beberapa hotel yang saya datangi ternyata masih penuh," kata Surya, seorang warga Palangka Raya yang sedang berkunjung ke Pangkalan Bun, Senin.

Musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 pada Minggu (2812) di perairan wilayah Kalimantan Tengah membuat banyak orang berdatangan ke Pangkalan Bun.

Ratusan tamu dari tim gabungan dan wartawan dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri memenuhi hotel-hotel yang ada di Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat ini.

Bahkan karena penuhnya hunian hotel, bahkan ada kamar yang diisi empat sampai lima orang. Untungnya pihak hotel bisa memaklumi kondisi ini karena kedatangan tamu mereka ini untuk membantu penanganan musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.

"Kalau situasi seperti ini, tidak usah pilih-pilih hotel, yang penting bisa tidur. Satu kamar diisi banyak orang itu sudah biasa bagi kita wartawan," kata Dani, salah seorang wartawan.

Ia menambahkan, dalam situasi seperti sekarang, tidur di posko bersama relawan pun tidak ada masalah karena kalau soal tempat tidur dipikirkan saat bencana bukan sesuatu yang harus menjadi prioritas.

Pesawat AirAsia QZ 8501 mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru saat dinyatakan hilang kontak di atas perairan Selat Karimata, Minggu (28/12/2014) setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura.

Dalam pencarian korban pesawat AirAsia, tim gabungan berhasil mengevakuasi 37 jenazah hingga Senin (5/1) siang. Semua jenazah dievakuasi ke Surabaya.

Pewarta: Norjani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015