Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto mengatakan relokasi (pemindahan) jalan Tol Porong-Gempol sepanjang 6,5 km di atas jalan nasional akan menelan biaya sekitar Rp1,3 triliun dan diharapkan 2007 sudah bisa dimulai pembangunannya. "Saat ini kita masih dalam tahap basic desain, mudah-mudahan tahun 2007 sudah bisa ditenderkan dan segera dimulai," kata Joko Kirmanto kepada wartawan, seusai rapat soal pembangunan Bandara Kualanamu, Medan, dan Bandara Lombok Tengah, di Kantor Wapres Jakarta, Senin. Menurut Joko, pemindahan jalan Tol Porong-Gempol dilakukan karena sejak terjadinya ledakan pipa gas jalan tol tersebut sangat berbahaya dan tidak bisa digunakan lagi. Sementara alternatif untuk memindahkan rute tol baru dengan mencari lahan lain untuk pembangunan jalan tol tidak bisa dilakukan. "Ada alternatif, yakni pindahkan jalan tol ke areal rute-rute baru, tetapi Pemda menyatakan sulit untuk membebaskan lahan," kata Joko Kirmanto. Karena itulah, tambahnya pembangunan jalan Tol Porong-Gempol di atas jalan nasional yang telah ada menjadi pilihan terakhir. Namun untuk itu, tambahnya jalan nasional yang ada saat ini harus ditingkatkan lebarnya. Jalan nasional yang ada saat ini baru dua jalur, untuk itu akan ditingkatkan menjadi empat jalur. "Untuk peningkatan jalan nasional dari dua jalur menjadi empat jalur selesai bulan Desember ini," katanya. Sementara biaya untuk perluasan jalan nasional ini, tambahnya akan menggunakan dana dari APBN. Sedangkan untuk pembangunan relokasi jalan Tol Porong-Gempol di atas jalan nasional, Joko belum menjelaskan. Namun berdasarkan Keppres no 12 tahun 2006 tentang pembentukan tim nasional penanggulangan lumpur di Sidoarjo, semua biaya kerugian akibat adanya luapan lumpur panas akan menjadi tanggungjawab PT Lapindo Brantas. Sebelumnya Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (Timnas PSLS) berencana merelokasi jalan tol melalui pembangunan jalan layang di atas Jalan Raya Porong. Sejak terjadinya ledakan pipa Gas milik PT Pertamina di jalan Tol Porong-Gempol km 38, maka demi keamanan pemakai jalan akhirnya jalan tol itu ditutup untuk selamanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006