Untuk serpihan pesawat akan masuk investigasi KNKT, sedangkan barang milik penumpang seperti tas, sepatu, kacamata beberapa properti yang sudah ditemukan dikembalikan dan tidak akan diselidiki,"
Surabaya (ANTARA News) - Direktur Keselamatan dan Keamanan AirAsia Indonesia, Kapten Achmad Sadiqin memastikan semua properti milik penumpang yang ditemukan akan dikembalikan jika ada keluarga korban yang mengenali.

"Untuk serpihan pesawat akan masuk investigasi KNKT, sedangkan barang milik penumpang seperti tas, sepatu, kacamata beberapa properti yang sudah ditemukan dikembalikan dan tidak akan diselidiki," kata Sadiqin di Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan AirAsia juga sudah dipanggil Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada saat penyerahan serpihan pesawat beberapa hari lalu setelah serpihan peswat ditemukan KRI Bung Tomo.

"Saat ini, kami juga masih fokus membantu evakuasi dan identifikasi, dan soal asuransi belum dibicarakan," katanya.

Sebelumnya, serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo dan dijadikan bahan pemeriksaan oleh KNKT meliputi pelampung yang masih terlipat rapi, sebuah survival kit bag warna kuning yang terdapat kartu dengan logo AirAsia, dua dinding kabin bagian jendela putih serta dua tutup bagasi kabin penumpang putih.

"Ada juga beberapa serpihan kecil merah, putih dan berlogo AirAsia, serta dua set kursi pesawat dengan tiga tempat duduk," katanya.

Sementara barang milik korban yang ditemukan antara lain satu koper merah berisi satu tas punggung, dua slop rokok, tiga bungkus snack dan sekotak kue.

Kemudian, sebuah sobekan penutup koper merah dalam kondisi sobek dan terlepas dari bagian koper, sepasang sepatu abu-abu yang disimpan dalam tas.

Tidak itu saja, ada pula barang lain seperti satu tas punggung berisi kamera, kaca mata baca dan kunci rumah serta sebuah "sleeping bed" hijau dan sebuah tempat duduk tambahan untuk bayi warna hitam.

Sementara itu, hingga kini sejumlah barang hasil temuan masih disimpan di Hanggar Merpati Juanda, Sidoarjo.

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015