Montreal (ANTARA News) - Sekitar 25,000 orang berpawai hari Minggu waktu setempat di Montreal, kota di Kanada yang penduduknya berbicara bahasa Prancis, sebagai ungkapan solidaritas untuk Paris dalam mengenang 17 korban meninggal akibat serangan kelompok fanatik mengatasnamakan Islam.

Walikota Montreal, Denis Coderre dan sejumlah pejabat dari Quebec bergabung dengan konsul jenderal Prancis Bruno Clerc memimpin arak-arakan panjang sambil melambaikan bendera Kanada, Prancis dan Quebec, serta mengusung spanduk bertuliskan "Je Suis Charlie".

Pawai tenang itu meninggalkan Place de Art di tengah kota Montreal menuju ke Konsulat Jenderal Prancis dimana kerumunan orang itu kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Prancis sebanyak dua kali.

Sekitar 2.000 orang lain juga berpawai di kota Quebec, ibukota provinsi tersebut diimpin perdana menteri tingkat provinsi, Philippe Couillard yang berjalan dari depan gedung parlemen menuju konsulat jenderal Prancis tersebut.

Pawai juga berlangsung di seluruh penjuru Kanada yaitu di kota-kota Vancouver, Toronto dan Ottawa.

Pada hari Sabtu, sekitar 20.000 orang terpaku diam ketika lagu kebangsaan Prancis dikumandangkan menjelang pertandingan NHL antara tim Montreal dan Pittsburgh Penguin.

Lapisan es yang terhampar luas diterangi cahaya warna-warni merah, putih dan biru, menyerupai bendera Prancis yang mengapung.
(M007)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015