Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan PT Pertamina agar segera menyelesaikan masalah kelangkaan minyak tanah di beberapa daerah. "Wapres memerintahkan kepada PT Pertamina agar secepatnya memenuhi kebutuhan minyak tanah masyarakat," kata Kepala BPH Migas, Tubagus Hariono, seusai dipanggil Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres Jakarta, Senin. Tubagus bersama Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Ahmad Faisal, dipanggil Wapres guna membahas adanya kelangkaan minyak tanah di beberapa daerah saat ini, khususnya di Sulawesi dan Balikpapan. Menurut Tubagus, pihaknya telah menghitung kebutuhan minyak tanah tersebut. Untuk itu, PT Pertamina siap melaksanakan perintah Wapres. Selain itu, Wapres juga meminta PT Pertamina untuk kembali menyalurkan minyak tanah sesuai kebutuhan. Sementara Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Ahmad Faisal, mengemukakan pihaknya akan menambah pasokan untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah tersebut. "Jadi mulai besok Pertamina secara nasional akan menambah distribusinya dengan menyalurkan sebanyak 100.000 kl sampai akhir Desember 2006," katanya. Dengan tambahan itu, diharapkan kebutuhan minyak tanah di seluruh wilayah Indonesia bisa terpenuhi. Namun, dengan catatan minyak tanah ini betul-betul untuk rakyat kecil dan industri kecil yang disubsidi. Sementara bagi industri besar, diharapkan bisa membeli minyak tanah dengan harga yang sesuai dengan harga pasaran yang tersedia di depo-depo, katanya. Mengenai terjadinya kelangkaaan saat ini, menurut Faisal, pada awalnya alokasi minyak tanah sesuai subsidi di APBN 2006 sebanyak 10 juta kilo liter (kl). Namun ada kecenderungan konsumsi minyak tanah di masyarakat turun. "Sehingga dalam APBN-P ditetapkan untuk dikurangi menjadi hanya 9, 9 juta kilo liter. Tetapi rupanya akhir-akhir ini terjadi kekurangan akibat PT Pertamina mengendalikan distribusi minyak tanah untuk mencapai 9,9 juta kilo liter tersebut," kata Faisal. Karena itu, sesuai perintah Wapres, PT Pertamina akan mengembalikan distribusinya seperti semula. Ia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya stok minyak tanah saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 29 hari mendatang. Tetapi saat ini volume yang diizinkan untuk dijual yang dibatasi. Untuk itu, tambahnya, PT Pertamina besok pagi akan segera melakukan operasi pasar guna memenuhi kebutuhan masyarakat kecil. "Perintah Wapres kebutuhan rakyat kecil dulu. Besok pagi mulai isi kuota semula, dan kembalikan ke kontrak awal. Nanti baru dibicarakan dengan DPRD," kata Faisal. (*)

Copyright © ANTARA 2006