Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB), meskipun pemulihan pasar ekuitas dan dolar AS yang lebih kuat membatasi keuntungannya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 1,6 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi menetap di 1.234,4 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Kontrak emas Februari sempat naik hingga mencapai 1.244,5 dolar AS, tingkat tertinggi sejak 23 Oktober 2014, karena harga minyak melanjutkan aksi jual mereka, menambah kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan global dan inflasi.

Namun demikian, keuntungan emas dipangkas oleh saham-saham AS yang melambung kembali dengan kuat dan dolar AS mencapai tingkat tertinggi sembilan tahun terhadap euro pada Selasa. Emas dan dolar/saham biasanya bergerak berlawanan arah.

Emas berjangka naik lebih dari empat persen sejak awal 2015 karena investor mencari perlindungan dari gejolak di pasar ekuitas global menyusul jatuhnya harga minyak mentah ke dekat terendah enam tahun.

Sementara ini masih jauh turun dari posisi tertingginya dalam sejarah, beberapa analis mengatakan emas masih mahal. Mereka memperkirakan Fed mulai menaikkan suku bunganya pada tahun ini.

Perak untuk pengiriman Maret naik 59,2 sen atau 3,57 persen, menjadi ditutup pada 17,156 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 6,8 dolar AS atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 1.247,8 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015