...penyebaran agen dan pangkalan yang harus ada di masing-masing kecamatan dan desa. Temuan kami di lapangan tidak meratanya agen dan pangkalan, membuat pengecer menaikan harga setinggi-tingginya dengan dalih ongkos angkut ke titik akhir distribusi."
Cianjur (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Cianjur, Jabar, melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan agen dan pangkalan gas 3 kilogram serta pendistribusian yang tidak merata.

Kepala Disperindag Cianjur, Himam Haris di Cianjur, Rabu, bahkan mengungkapkan tidak meratanya domisili agen dan pangkalan membuat pendistribusian tidak merata hingga pelosok. Sehingga pihaknya menilai harga gas bersubsidi di tingkat pengecer melambung dengan dalih ongkos pendistribusian yang tinggi.

"Harapan kami dengan rapat kordinasi ini, dapat dilakukan pembenahan pendistribusian mulai dari tingkat SPBE, agen, pangkalan hingga ke pengecer, sehingga menghasilkan titik temu yang dapat menguntungan semua pihak," katanya.

Bahkan ungkap dia, penyebaran domisili agen dan pangkalan, harus diperbaiki karena di masing-masing wilayah penyebaran agen dan pangkalan tidak merata terutama di wilayah selatan, dimana tidak terdapat agen dan hanya beberapa pangkalan. Akibatnya harga pembelian warga ke pengecer melambung karena pangkalan atau pengecer harus mengambil sendiri jatahnya.

"Ini salah satu kendala, sehingga menyebabkan kenaikan harga di tingkat pengecer. Seharusnya sesuai dengan aturan agen menyalurkan langsung ke pangkalan dan selanjutnya pangkalan ke pengecer, termasuk ke wilayah selatan. Selain itu, kami telah mengajukan tambahan kuota menjadi 1,5 juta tabung untuk alokasi 2015," katanya.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, SR Pertamina Bandung, Hiswana Migas, Komisi II DPRD Cianjur, Kejaksaan Negeri Cianjur dan Polres Cianjur. Dimana dalam rapat tersebut, Komisi II DPRD Cianjur, menilai sejumlah permasalahan yang terjadi merugikan warga karena mahal dan sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram karena tidak meratanya pendistribusian.

"Permasalahan pendistribusian ini, harus segera diperbaiki, termasuk penyebaran agen dan pangkalan yang harus ada di masing-masing kecamatan dan desa. Temuan kami di lapangan tidak meratanya agen dan pangkalan, membuat pengecer menaikan harga setinggi-tingginya dengan dalih ongkos angkut ke titik akhir distribusi," kata Heri anggota Komisi II DPRD Cianjur.

Dia mengharapkan, pihak Pertamina untuk menambah kuota gas Cianjur, guna mencukupi kebutuhan warga yang semakin meningkat. Serta pengawasan melekat yang harus dilakukan bersama-sama agar pendistribusian barang bersubsidi untuk warga itu, tepat sasaran dan tidak dinikmati oknum.

"Bentuk pengawasan selama ini kami rasa kurang, seharusnya semua pihak melakukan pengawasan terhadap barang bersubsidi ini bersama-sama, agar manfaatnya dapat dirasakan karena pemerintah mengadakan barang bersubsidi untuk masyarakat bukan satu golongan," katanya.

Sedangkan terkait penambahan kuota yang diajukan Disperindag Cianjur ke Pertamina, SR Pertamina Bandung Ariya, menolak berkomentar dengan dalih pihaknya tidak berhak memberikan jawaban. Bahkan dia terkesan menghindar dari wartawan, usai melakukan rapat kordinasi di ruang rapat asisten daerah Cianjur. 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015