Jember (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Muhammad Nasir mendorong hilirisasi dan komersialisasi hasil penelitian perguruan tinggi, agar bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha di dalam negeri.

"Saya mendorong seluruh perguruan tinggi untuk menghasilkan riset yang menghasilkan produk dan dihilirkan ke dunia usaha," kata Nasir di sela-sela kunjungannya ke Kampus Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut dia, Kemenristek Dikti akan mempertemukan seluruh rektor perguruan tinggi negeri/swasta dengan asosiasi pengusaha indonesia (Apindo), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dan BUMN untuk melakukan kerja sama hasil penelitian.

"Kami akan gelar forum rektor se-Indonesia dengan pelaku dunia usaha pada 22 Januari 2015 di Jakarta, nantinya akan dilakukan nota kesepahaman (MoU), agar hasil penelitian bisa diterapkan pada dunia usaha," tuturnya.

Hasil penelitian, lanjut dia, tidak boleh hanya menjadi tumpukan kertas dan disimpan di perpusatakaan saja, sehingga harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

"Jangan sampai hasil riset mandek di sini karena biaya riset cukup mahal, sehingga kami mendorong perguruan tinggi berinovasi untuk menghasilkan riset yang bisa diterapkan pada dunia usaha," ucap mantan Rektor Universitas Diponegoro.

Ia berharap bisa menghilirkan hasil penelitian menjadi produk-produk nyata di masyarakat sambil menggandeng dunia usaha untuk mewujudkan hilirisasi tersebut.

"Kami terus mendorong para peneliti untuk melakukan riset yang berdasarkan permintaan (base on demand) di lapangan karena penelitian tersebut nantinya akan berguna untuk dunia usaha dan masyarakat luas," paparnya.

Kerjasama penelitian antara perguruan tinggi dengan dunia usaha tersebut dapat dilakukan dengan dua metode, yakni memanfaatkan riset yang sudah ada secara langsung dan penelitian berdasarkan pesanan dari pelaku usaha.

Selama di Universitas Jember, Menristek Dikti mengunjungi laboratorium Center for Development of Advanced Sciences and Technology (CDAS) yang telah melahirkan produk tebu transgenik dan melihat sejumlah produk unggulan kampus setempat di halaman Agrotechnopark.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015