... memasuki hari kelima, lengan bayi bahkan terlihat tak lebih besar dari jari kelingking orang dewasa...
Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA News) - Kondisi empat bayi kembar yang lahir selamat melalui persalinan normal di RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, berangsur membaik, ditandai kemampuan balita-balita tersebut untuk menerima asupan minuman secara langsung melalui mulut.

"Alhamdulillah, sampai hari ini ada perbaikan ke arah baik, dan bayi bisa minum satu hari hingga lima cc," kata Humas RSUD dr Iskak, Mohammad Rifai, di Tulungagung, Senin.

Kendati bobot masih di bawah normal (dua kilogram), Rifai menyebut perkembangan itu sebagai hal positif.

Tim medis yang terdiri dari tiga dokter spesialis anak dan sejumlah tenaga paramedis saat ini terus memantau perkembangan keempat bayi kembar hingga bobot mereka, masing-masing minimal mencapai dua kilogram.

"Sampai saat ini tetap kami lakukan perawatan secara intensif, dengan memberi obat-obatan, nutrisi melalui infus serta bantuan oksigen," terangnya.

Bobot keempat bayi kembar yang semuanya berjenis kelamin perempuan terebut saat ini masih belum beranjak dari kisaran satu kilogram (1.000 gram).

Dua di antaranya bahkan, menurut Rifai, masih memiliki bobot 800 gram dan 750 gram.

Pantauan Antara, rendahnya bobot bayi menyebabkan penampilan fisik keempat balita yang kini dirawat di ruang khusus perawatan bayi, beberapa di antaranya ditempatkan dalam inkubator, terlihat sangat kecil.

Di usianya yang memasuki hari kelima, lengan bayi bahkan terlihat tak lebih besar dari jari kelingking orang dewasa.

"Kalau bobotnya memang masih bisa dibilang mengkhawatirkan, karena masih jauh dari ideal. Hal ini bisa terjadi karena bayi lahir prematur (usia kandungan 31 minggu atau sekitar delapan bulan)," terangnya.

Ia berharap, kemampuan keempat balita untuk menerima asupan nutrisi ataupun minuman secara langsung terus meningkat dari hari ke hari, karena perkembangan klinis tersebut mengindikasikan fungsi organ bayi mulai bekerja secara normal.

Diberitakan sebelumnya, bayi kembar lima (satu di antaranya meninggal) lahir melalui proses persalinan secara normal di RSUD dr Iskak, Tulungagung, dari rahim seorang ibu bernama Yuni Yuanita (34) pada Senin dini hari (20/1).

Empat bayi yang semuanya berjenis kelamin perempuan lahir hidup dengan organ tubuh lengkap (utuh), sementara satu bayi kembar lainnya diketahui telah meninggal sejak masih di dalam kandungan.

Menurut dr Irfani Baihaqi, kelahiran bayi kembar lima tersebut sangat langka.

Dalam dunia persalinan, terang dia, meninggalnya satu bayi kembar biasa disebut dengan istilah twin to twin tranfusion, yakni suatu kondisi medis yang ditandai dengan distribusi yang tidak merata dari aliran darah di antara sepasang kembar monozigotik (identik) yang berbagi plasenta.

Salah satu bayi menerima suplai darah yang lebih sedikit yang dikenal sebagai bayi donor sedangkan bayi kembar lainnya yang lebih banyak menerima suplai darah dikenal sebagai bayi resipien.

"Jadi bayi (orok) yang satu mengrorbankan dirinya agar yang lain bisa tetap hidup," kata dia. 

Pewarta: Destyan Sujarwoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015