Amman (ANTARA News) - Sedikitnya 22 petempur kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) tewas dalam konfrontasi dengan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Kobani, Suriah Utara.

"Kematian tersebut termasuk 19 gerilyawan ISIL bersenjata yang tewas dalam keberhasilan upaya YPG untuk merebut Pegunungan Moman sekitar desa Manazi di barat daya kota, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Kamis.

Sisa tiga korban tewas akibat YPG merebut kembali dua desa Korbinkar dan Qarah Mazri, di sebelah tenggara Kobani, juga dari ISIL, SOHR menambahkan, KUNA melaporkan.

Sementara itu menurut laporan AFP dari Washington sebelumnya mengatakan, pasukan Kurdi telah mendesak mundur kembali kelompok garis keras Negara Islam (IS) dan kini menguasai 90 persen dari kota penting Suriah Kobane, kata Komando Sentral Amerika Serikat Senin, membenarkan klaim milisi Kurdi.

Kelompok garis keras IS, yang menguasai daerah luas Suriah dan Irak, telah mengirimkan para pria dan senjata ke dalam perang untuk mempertahankan Kobane, yang terletak dekat dengan perbatasan Turki.

"Komando Sentral AS menegaskan bahwa pasukan anti-ISIL kini menguasai sekitar 90 persen" dari Kobane, kata satu pernyataan.

Militer Amerika, yang telah mendukung Kurdi dengan serangan-serangan udara, telah berhati-hati dalam penilaian sebelumnya, bahkan setelah Milisi Kurdi mengklaim kemenangan dalam pertempuran selama berbulan-bulan itu.

Tetapi Komando Pusat, yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah dan perang udara terhadap kelompok IS, mengatakan "mengucapkan selamat" kepada para pejuang Kurdi yang "telah berjuang secara agresif dengan ketahanan dan ketabahan."

"Sementara perang melawan ISIL (IS) masih jauh dari selesai, kegagalan ISIL di Kobane telah mereka bantah sebagai salah satu tujuan strategis mereka, "katanya.

AS dan pesawat-pesawat koalisi telah melakukan 705 serangan bom di sekitar Kobane sejak 23 September, kata para pejabat pertahanan itu kepada AFP.

(H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015