Jakarta (ANTARA News) - Bagi Wakil Presiden M Jusuf Kalla masalah penggunaaan kondom bisa menjadi dosa, namun juga bisa sebaliknya. Kondom sebagai alat kontrasepsi akan sangat bermanfaat jika digunakan oleh pasangan suami isteri. Kondom juga bisa digunakan untuk pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS. Namun, penggunaan kondom untuk tujuan pencegahan HIV/AIDS ini bisa masuk kategori dosa. Meskipun harus diakui, pemakian kondom tersebut sebagai salah satu cara untuk pencegahan penularan HIV/AIDS. "Kalau mau tetap dosa yaa....berdosalah tetapi pakai kondom supaya jangan tulari isteri dan keluarga kita," kata Wapres M Jusuf Kalla pada peringatan hari HIV/AIDS sedunia guna meminta para masyarakat untuk mencegah penularan HIV/AIDS, di Jakarta, Jumat. "Tapi ingat, kondom tak kurangi dosa tetapi hanya kurangi penyakit," kata Wapres dengan nada tinggi. Untuk itu, katanya, semua pihak harus bisa mengampanyekan secara terbuka mengenai hal ini. Bahwa kampanye penggunaan kondom bukan berarti menganjurkan orang untuk berbuat dosa. Namun justru mengingatkan orang kalau memang tetap mau berbuat dosa, janganlah menambahnya dengan penyakit. "Kampanye terbuka seperti itu harus dilakukan. Kalau ada yang tersinggung, bilang saja Wapres yang menyuruh," kata Jusuf kalla disambut tawa para hadirin yang sebagian adalah para penderita HIV/AIDS atau ODHA dan ODHIV. Dari data yang dikeluarkan Depkes RI hingga tahun 2006 ini diperkirakan jumlah orang yang tertular HIV di Indonesia mencapai 169 ribu hingga 216 ribu orang, di mana 46 persennya merupakan orang pengguna jarum suntik (Penasum). Data tiga bulan terakhir Juli s/d September 2006, terdiri 655 kasus AIDS dan 90 kasus HIV positif. Secara nasional kumulatif AIDS terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta (2.394), Jatim (820), Papua (814), Jabar (781), Bali (307), Kalbar (228), Sumut (192), Kepri (185), Jateng (175), dan Sulsel (143 kasus).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006