Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), Permadi, mengungkapkan bahwa mencuatkan rekaman skandal seks yang diduga melibatkan anggota DPR RI berisial YZ dengan artis ME dapat menyebabkan sebagian anggota lainnya DPR gemetar dan khawatir kasus serupa terungkap. "Kalau Badan Kehormatan (BK) DPR mau menuntaskan kasus video porno, jangan tanggung-tanggung, tetapi bersihkan sekalian semua," katanya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Senin. Dalam kaitan kasus video porno yang diduga kuat melibatkan salah seorang anggota DPR itu, Permadi mengungkapkan, YZ hanya ketiban sial akibat video pornonya beredar. "Kalau mau jujur, banyak yang belum terungkap," katanya. "Kamar-kamar anggota DPR dan kamar-kamar hotel bisa jadi saksi bisu terjadinya perselingkuhan. Nggak usah ditutup-tutupi, di Gedung DPR ini malah ada pemasoknya. Kalau mau dibersihkan, jangan tanggung-tanggung, sekalian saja borok-borok itu disikat habis," kata Permadi. Dalam pengamatan Permadi, terungkapnya kasus YZ membuat anggota DPR yang lain, yang juga melakukan perselingkuhan, akan gemetaran lantaran takut kasusnya terungkap. "Mereka takut cewek-cewek yang jadi korban atau teman selingkuhnya buka mulut dan membeberkan aibnya. Hal itu bisa dilakukan demi uang atau popularitas," katanya. Politisi yang juga paranormal itu mengatakan, YZ tidak perlu malu berkelanjutan atau frustasi, bahkan YZ harus tegar dan tawakal, tidak boleh "nglokro" (lemas). "Kalau ketemu YZ, saya akan nasihati. Sebelum ditindak oleh partainya dan Badan Kehormatan DPR, lebih baik mengundurkan diri dari DPR. Ini solusi yang paling bagus buat YZ. YZ tak perlu menyangkal atau membela diri, karena semakin dia ngotot, aibnya akan diungkap media massa," kata Permadi. Politisi senior itu mengatakan, tim yang dibentuk DPP Golkar jangan bersikap over acting, dan jangan terlalu memojokkan YZ. Ada baiknya, sebelum mereka bekerja, mau melihat tengkuknya sendiri, artinya apakah pernah melakukan perbuatan serupa atau tidak. "Saya nggak mau bilang apa-apa. Tapi, yang jelas, dengan terkuaknya kasus YZ, kasus voucher yang melibatkan Agung Laksono jadi tenggelam," kata Permadi, sambil tertawa terkekeh-kekeh. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006