Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah Indonesia akan mempelajari tawaran Republik Korea untuk membantu mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia khususnya untuk pembangkit tenaga listrik. "Meskipun nuklir belum menjadi pilihan utama, tetapi kita akan mempelajari proposal mereka (Korea), soal keamanannya, dan cara kerja mereka," kata Wapres usai menghadiri pertemuan bisnis Indonesia dan Korea di Jakarta, Senin. Dalam pertemuan itu, Presiden Republik Korea Roh Moo Hyun menawarkan kerjasama pengembangan teknologi nuklir di Indonesia untuk pembangkit listrik. Menurut dia, Korea mempunyai kemampuan, keahlian, dan tenaga ahli yang memadai untuk membantu pembangunan pembangkit listrik bertenaga nuklir di Indonesia. Saat ini Korea sendiri telah memiliki enam unit reaktor nuklir. Ia berharap Indonesia dapat memikirkan tawaran Korea dalam pengembangan teknologi nuklir tersebut. Menanggapi hal itu, Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki banyak sumber daya alam yang menjadi prioritas seperti batubara dan geothermal. "Sekarang kita memilih utamanya batubara, nuklir belum menjadi pilihan utama, tetapi kita mempelajari proposal mereka," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006