Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang menyebabkan jalanan tergenang dan operasi beberapa layanan angkutan umum terpaksa dihentikan membawa limpahan berkah bagi sebagian tukang ojek, yang bisa mengantongi sampai Rp700.000 lebih dalam sehari dengan mengangkut penumpang ke berbagai tempat.

Pengguna jasa Ali (41), tukang ojek yang biasa mangkal di depan Gajah Mada Plaza, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, bertambah banyak saat mobil dan angkutan umum tidak bisa melintasi Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk dan wilayah sekitarnya yang sebagian tergenang.

"Kemarin (Senin 9/2), saya bisa mengantongi Rp700.000. Itu sudah di luar jajan, makan dan rokok lho. Hari-hari biasa sih cuma dapat Rp150.000, paling banyak Rp200.000 lah," kata Ali di Jakarta, Selasa.

Rekan seprofesi Ali, warga Batu Ceper bernama Andre (27), juga mengumpulkan pendapatan sebanyak Ali kemarin.

"Sama lah saya dapat segitu, Rp700.000-an. Kemarin kan busway stop operasi dan karyawan banyak yang dipulangkan cepet, jadi kami untung sekali," kata Andre.

Meski mengaku kerepotan setiap banjir, Ali dan Andre berharap hujan turun hari ini sehingga mereka bisa mendapat keuntungan sebanyak kemarin.

"Kalau banjir kan risikonya banyak, motor bisa mogok dan keamanan harus lebih diperhatikan. Kita kasih servis lebih seperti menyediakan jas hujan makanya harganya kita naikin juga," kata Ali.

Tarif ojek di pangkalan depan Gajah Mada Plaza, yang digunakan oleh 20 tukang ojek, rata-rata naik Rp10.000 selama banjir. Misalnya, tarif dari Gajah Mada Plaza ke Wisma Antara, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, yang biasanya Rp25.000 naik menjadi Rp35.000 saat banjir.

Namun mereka mengatakan bahwa tak sembarangan orang bisa menjadi tukang ojek dan membawa penumpang dari pangkalan.

"Kalau di pangkalan kita, tukang ojek harus terdaftar. Harus dari kampung sekitar situ. Tidak boleh sembarangan ada yang menjadi tukang ojek dadakan," kata Ali.

Meski mendapat untung saat banjir, kedua tukang ojek itu berharap pemerintah DKI Jakarta bisa segera mengatasi masalah banjir.

"Memang kita untung sih kalau banjir. Tapi jangan lama-lama juga banjirnya, repot nanti kita.  Kalau motor sering mogok kan mahal juga ke bengkelnya," kata Andre.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015