Tanjungpinang (ANTARA News) - Yayasan Amal Ashabul Quran mengembangkan program Islamic Environment setelah berhasil menjadi Pusat Alquran Indonesia di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Program baru itu sebagai upaya melindungi remaja dari pengaruh negatif lingkungan. Kami menciptakan lingkungan yang positif untuk mereka, sebagai tempat mereka berekspresi," kata Direktur Yayasan Amal Ashabul Ruli Oktober Rianto di Tanjungpinang, Selasa.

Dia mengatakan program itu khusus untuk remaja yang duduk di bangku SMP dan SMA. Mereka tidak dikenakan biaya pendaftaran maupun biaya bulanan. Tetapi bagi orangtua remaja yang mampu, dapat menjadi donatur di yayasan.

"Tidak dipaksakan untuk menjadi donatur. Bagi yang tidak mampu tetap dapat mengikuti program itu," ujarnya.

Ruli mengatakan pihak yayasan sudah membuka pendaftaran, dan nantinya peserta akan dikelompokkan sesuai hobi oleh guru pembimbing mereka. Pengelompokan berdasarkan hobi para peserta seperti menulis, membaca Alquran, berdiskusi dan olahraga.

Sementara lokasi pembinaan bukan hanya di Kantor Yayasan Amal Ashabul, melainkan di lapangan olahraga, di lingkungan masyarakat tempat dilaksanakannya kegiatan sosial atau bahkan di tepi pantai.

Kegiatan yang dilakukan seperti outbond, bedah buku, perkemahan dan memberi bantuan kepada fakir miskin.

"Mentor yang membimbing peserta berasal dari orang-orang yang berkompeten. Pertemuan dilakukan sekali sepekan," katanya.

Dia mengatakan Yayasan Amal Ashabul Quran awalnya mengembangkan Pusat Alquran Indonesia, dengan jumlah peserta sekitar 150 orang. Peserta terdiri atas anak-anak dan remaja yang setiap pekan belajar memahami dan menghafal Alquran.

Saat ini, kata dia jumlah peserta yang hafal 10 juz dalam Alquran sudah banyak. Mereka terus-menerus dilatih oleh pengajar dari luar Kepri hingga dapat menghafal Alquran. Lima orang pengajar sudah memahami dan menghafal Alquran.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015