London (ANTARA News) - Alexander Litvinenko, mantan mata-mata Rusia yang meninggal dunia di London setelah diracuni, akan dimakamkan secara tradisi Islam setelah ia menyatakan menjadi seorang Muslim sebelum ajalnya, timesonline.co melaporkan. Walter Litvinenko, ayah mantan agen KGB itu, dalam wawancaranya Senin mengatakan bahwa anak lelakinya, yang terlahir sebagai seorang Kristen Orthodox namun mempunyai hubungan dekat dengan gerilyawan Muslim di Chechnya, menyampaikan permintaannya tersebut ketika ia terbaring sekarat di Rumah Sakit University College di London. "Ia bilang `Saya ingin dikuburkan sesuai dengan tradisi Muslim?," Walter Litvinenko mengatakan kepada harian Moskow, Kommersant. Mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko meninggal di rumah sakit baru-baru ini (24/11), tiga pekan setelah ia diracuni di London. Litvinenko, warganegara Inggris, jatuh sakit 1 November, sesudah bertemu dengan bekas mata-mata lain Rusia di hotel London dan seorang cendekiawan Italia di warung makan sushi (makanan Jepang) di tengah kota. Litvinenko menuduh Vladimir Putin atas kematiannya dalam pernyataan dibacakan sesudah kematian, yang terjadi secara perlahan akibat radiasi bahan langka Polonium 210 pekan lalu. Namun, Presiden Rusia Putin membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa itu merupakan hasutan politik. (*)

Copyright © ANTARA 2006