Washington (ANTARA) - Robert Hanssen, mantan agen FBI yang menjadi mata-mata Rusia, ditemukan meninggal di dalam selnya di penjara Colorado, Amerika Serikat, pada Senin (5/6), menurut pihak berwenang.

Hanssen (79) divonis penjara seumur hidup pada 2002 setelah mengaku bersalah dalam kasus spionase bagi Uni Soviet dan kemudian Rusia selama lebih dari 20 tahun.

Petugas penjara berusaha menyelamatkannya setelah dia ditemukan tidak bereaksi pada Senin pagi, tetapi upaya itu tidak berhasil, menurut pernyataan Biro Penjara, yang tidak menyebutkan penyebab kematian.

Hanssen bergabung dengan Biro Penyelidikan Federal (FBI) pada 1976 dan mulai menjual informasi rahasia ke Uni Soviet pada 1985, menurut situs FBI.

Saat ditangkap pada 2001, dia telah menerima bayaran lebih dari 1,4 juta dolar AS (sekitar Rp20,8 miliar) dalam bentuk tunai, simpanan bank, dan berlian, sebagai imbalan atas pengungkapan sejumlah agen rahasia, teknik intelijen, dan dokumen rahasia AS, sebut situs FBI.

Para penyelidik FBI selama bertahun-tahun berusaha mengidentifikasi mata-mata di kalangan internal mereka.

Beberapa pekan sebelum penangkapan Hanssen pada Februari 2021, sekitar 300 personil bekerja menyelidiki dan mengawasinya, menurut FBI.

Tim penangkap menciduk Hanssen yang tertangkap basah sedang melakukan "dead drop" (menyerahkan informasi) dokumen rahasia di sebuah taman di pinggiran Kota Virgina, kata FBI.

Aksi spionasenya digambarkan sebagai "bencana intelijen terburuk" dalam sejarah FBI.

Dia sedang menjalani hukuman seumur hidup dalam penjara berkeamanan maksimum di Colorado ketika ditemukan tewas.

Sumber: Reuters

Baca juga: China hukum seumur hidup warga Hong Kong pemegang paspor AS
Baca juga: Wartawan AS ajukan banding atas penahanannya di Rusia

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023