Pekanbaru (ANTARA News) - Dua orang warga Desa Pauhranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, terkapar tidak berdaya setelah dua hari lalu dikejar rombongan gajah liar di kebunnya. "Dua warga yang menjadi korban amukan gajah ini bernama D. Sinaga (40) dan Iwan (18). Keduanya menderita luka cukup serius," kata Camat Peranap, Syahruddin, Selasa. Kejadian itu, menurut dia, terjadi pada Ahad (3/12), saat ayah dan anak tersebut pergi ke kebun kelapa sawit dan karet mereka yang berbatasan dengan kawasan hutan. Saat membersihkan kebunnya, mereka tiba-tiba melihat sekira sepuluh gajah liar yang langsung mengejar, sehingga kedua ayah dan anak tersebut berlari lintang pukang. Beberapa warga yang juga berada di sekitar kebun akhirnya membantu mereka mencoba mengusir gajah menggunakan bunyi-bunyian dari pukulan di panci dan cerek air minum yang mereka bawa, sehingga kawanan gajah liar itu kembali ke hutan. Kelompok hewan berbelalai tersebut, menurut dia, semula menurut saja saat diusir masuk hutan. Ternyata, gajah-gajah tersebut hanya berputar-putar saja menuju arah kawasan hutan, dan terlihat enggan keluar dari areal kebun. Selain itu, kawanan gajah tersebut tiba- tiba saja berbalik dan berlari menyerang penduduk yang mengeluarkan bunyi-bunyian. Sialnya, Sinaga yang berada di barisan paling depan dari kelompok warga yang mengusir gajah tidak dapat mengelak ketika kakinya dibelit belalai salah seekor gajah, sehingga jatuh telungkup dan bahu kanannya terinjak. "Dalam insiden itu tulang rusuknya patah. Iwan juga tidak luput dari hantaman belalai gajah dan mengalami luka-luka yang juga cukup serius," katanya. Sementara itu, belasan masyarakat yang semula bergabung mengusir satwa liar tersebut juga lari tunggang langgang. Setelah kondisi agak sepi dan kelompok gajah pergi, masyarakat baru berani mendekati Sinaga dan Iwan. "Kini Sinaga masih terkapar di rumahnya, sedangkan Iwan mulai membaik kondisinya," ujar Syahruddin. Ia menambahkan, pihaknya telah melaporkan kejadiaan naas itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau pada Senin (4/12), agar ada penanggulangan dari instansi tersebut terhadap kawanan gajah liar itu, namun belum ada jawabannya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006