Kami mengimbau agar nelayan Babel terutama nelayan tradisional mewaspadai potensi terjadinya angin kencang karena dapat memicu naiknya gelombang laut,"
Pangkalpinang (ANTARA News) - Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, meminta nelayan di Babel mewaspadai potensi terjadinya angin kencang di sejumlah perairan pada Jumat (20/2).

"Kami mengimbau agar nelayan Babel terutama nelayan tradisional mewaspadai potensi terjadinya angin kencang karena dapat memicu naiknya gelombang laut," ujar Staf Koordinator Unit Analisis Kantor BMKG Pangkalpinang, Akhmad Fadholi di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan, kecepatan angin di perairan daerah itu diprakirakan akan mencapai 39 kilometer per jam bergerak dari dari Barat laut menuju Timur Laut.

"Kecepatan angin ini meningkat dibanding beberapa hari sebelumnya yang hanya berkecepatan antara 30 hingga 35 kilometer per jam," ujarnya.

Menurut dia, kecepatan angin ini berdampak pada naiknya gelombang laut di perairan Babel yang mencapai ketinggian hingga dua meter.

"Ketinggian gelombang laut ini diprakirakan berpotensi terjadi di perairan Babel yakni di Perairan Utara Bangka, selat Gelasa, Selatan Bangka dan Selat Karimata," katanya.

Ia manambahkan, kondisi ketinggian gelombang laut di perairan Babel lainnya yakni Selat Bangka mencapai 0,8 hingga 1,3 meter dengan kecepatan angin berkisar antara 13 hingga 32 kilometer per jam.

Sementara itu, kondisi gelombang pasang di Babel diprakirakan akan mencapai 2,34 meter yang berpotensi terjadi di Sungailiat, Kabupaten Bangka.

"Pasang laut di wilayah lainnya yakni di Kabupaten Belitung mencapai 2,18 meter, Belitung Timur 1,57 meter, Bangka Selatan 1,79 meter dan Bangka Barat 1,66 meter," ujarnya.

Berdasarkan pantauan satelit cuaca, lanjut Akhmad, kondisi daratan Babel masih berpotensi turun hujan namun masih dalam kategori ringan.

"Seluruh daratan Babel di tujuh kabupaten kota diprediksi akan turun hujan dengan intensitas ringan disertai angin dengan kecepatan mencapai 24 kilometer per jam," katanya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015