Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa aliran dana asing atau "capital inflow" yang masuk ke pasar saham domestik karena didukung faktor fundamental positif ekonomi Indonesia.

"Aliran dana asing, bukan hanya karena fundamental emiten, diluar itu seperti sentimen fundamental pemerintahan," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Jumat.

Di sisi lain, lanjut dia, faktor nilai tukar dolar AS yang menguat di hampir seluruh mata uang dunia termasuk rupiah juga menjadi salah satu pemicunya. Saat investor asing melakukan transaksi di bursa saham Indonesia, maka akan terekspos dua hal yakni harga saham dan fluktuasi mata uang.

"Kalau investasinya ditarik mereka akan mendapat rupiah, lalu ditukarkan ke dalam bentuk dolar AS yang nilainya tinggi maka keuntungannya akan berkurang. Sehingga investor asing terindikasi tetap berada di dalam negeri," katanya.

Samsul Hidayat mengemukakan bahwa porsi kepemilikan saham investor asing saat ini sekitar 60 persen dan sisanya sebesar 40 persen dimiliki investor domestik. Namun dari aspek transaksi rata-rata harian, investor domestik lebih dominan mencapai 65 persen dan 35 persen sisanya investor asing.

"Mungkin time horizon investasi asing panjang di Indonesia," katanya.

Menurut dia, situasi itu akan mendorong kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan baik ke depannya. Per 20 Februari 2015 ini, pertumbuhan IHSG BEI mencapai 3,31 persen.

Hari ini (Jumat, 20/2), tercatat IHSG BEI kembali menyentuh level tertinggi baru ke posisi 5.400,10 poin setelah mengalami peningkatan sebesar 9,65 poin (0,18 persen). Sebelumnya, rekor IHSG BEI berada di posisi 5.390,44 poin pada Rabu, 18 Februari 2015 kemarin.

Sementara itu, dalam data perdagangan saham di BEI, investor asing membukukan aksi beli bersih sebesar Rp886,1 miliar pada akhir pekan ini (Jumat, 20/2), secara kumulatif sejak awal tahun 2015 ini tercatat pembelian bersih investor asing sebesar Rp7,44 triliun.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015