Tangerang (ANTARA News) - Hendro Haryono, penumpang Lion Air tujuan Yogyakarta seharusnya berangkat pada Kamis (19/2), namun penundaan penerbangan hingga 14 jam membuatnya memutuskan untuk membeli tiket maskapai lain, yakni City Link.

"Jadi, dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, saya ke Halim untuk terbang dari sana. Namun, saya belum sempat melakukan refund (pengembalian uang pembelian tiket)," ujar Hendro Haryono di Tangerang, Sabtu.

Sepulang dari Yogyakarta pada Sabtu (21/2) dia melakukan refund dan meminta kompensasi ke loket Lion Air di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, ia harus menunggu selama dua jam untuk memperoleh persetujuan kantor pusat Lion Air, karena bukti yang dia tunjukkan adalah boarding pass.

"Refund dan kompensasi saya dipersulit karena saya menukarnya dengan boarding pass, bukan tiket pembelian. Padahal kami-kami ini yang menunggu hingga 14 jam, kok malah dipersulit," ujar Hendro.

Akhirnya, setelah 2 jam menunggu, Hendro menghampiri staf Lion Air di loket bagian dalam dan berbicara keras agar refund dan kompensasinya segera dibayarkan.

"Setelah 2 jam menunggu, saya marah-marah, saya minta refund dan kompensasi dibayarkan. Setelah itu, baru mereka mau bayar," ujar Hendro.

Hendro dan anaknya mendapat pengembalian tiket pulang-pergi Jakarta-Yogyakarta-Jakarta sebesar Rp1,8 juta serta uang kompensasi untuk dua orang sebesar Rp600 ribu.

Hendro berharap, terdapat pengawasan dari pihak Kementerian Perhubungan terkait refund dan pembayaran uang kompensasi para penumpang agar lebih dipermudah.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015