Doha (ANTARA News) - Langkah pasangan Agus Salim/Supriadi yang tampil sebagai pasangan kedua belum terbendung, dengan menangnya mereka atas Katsuhiro Shiratori/Kentaro Asahi 25-23, 21-17 pada babak ketiga voli pantai Asian Games 2006 Doha di Sport City Doha, Rabu. Bagi Agus, kemenangan tersebut adalah balasan atas kekalahannya di final Asian Games 2002 Busan ketika masih berpasangan dengan Koko Prasetyo. Sementara Shiratori ketika itu berpasangan dengan Shatosi Watanabe. Berbeda dengan dua penampilan sebelumnya karena belum terbiasa dengan udara dingin kota Doha, Agus Salim/Supriadi tampil dengan seluruh kemampuannya, meski beberapa kali masih sering melakukan kesalahan saat servis. Pertarungan berlangsung ketat dan seimbang sejak awal set pertama ketika Agus/Supriadi yang sempat tertinggal hanya dengan selisih angka tipis, mampu menyamakan kedudukan untuk berbalik unggul 15-14. Berikutnya terjadi pertarungan ketat karena ketua pasangan saling memimpin hanya dengan selisih satu angka. Pasangan Jepang tersebut sempat berada dalam posisi set point sebanyak tiga kali sebelum Agus/Supriadi kemudian membalikkan keadaan unggul 24-23 untuk berada dalam posisi set point. Mereka hanya membutuhkan sekali set point ketika penempatan bola Supriadi mengecoh di sisi kiri lapangan lawan, membuat pasangan Indonesia itu merebut set pertama dengan skor ketat 25-23. Pada set kedua, Agus/Supriadi tampil lebih percaya dan dengan dukungan sekitar 100-an penonton yang sebagian besar adalah warga Indonesia yang bekerja di Doha, mereka unggul sejak awal tanpa pernah disusul lawan. Shiratori/Asahi hanya mampu memperkecil ketinggalan dengan selisih dua angka saat kedudukan 8-6, namu kemudian kembali tercecer. Marjin keunggulan terbesar Agus/Supriadi terjadi pada saat kedudukan match point 20-15. Namun pasangan Jepang itu hanya mampu menambah perolehan dua angka sebelum Agus/Supriadi memastikan kemenangan dengan skor 21-17. Di babak delapan besar, kedua pasangan yang diharapkan mampu menambah perolehan medali Indonesia akan bertemu pasangan Jepang lainnya, Shatosi Watanabe/Koichi Nishimura, yang pada pertandingan lainnya mengalahkan pasangan Kazakhstan, Saulko/Zabuslayev, melalui pertarungan tiga set 16-21, 21-17, 15-9. Usai pertandingan, Agus Salim mengakui bahwa mereka sudah memperlihatkan permainan terbaik mereka, berbeda dengan penampilan menghadapi pasangan Kamboja, Koung/Som pada set pertama ketika dipaksa bermain rubber-set sebelum akhirnya menang 2-1 ( 21-23, 23-21, 15-11). "Sebenarnya masih banyak yang harus kami benahi, terutama servis yang masih sering terjadi kesalahan," kata Agus yang ditemui usai pertandingan. Lebih merata Menurut Agus, kekuatan di Asian Games 2006 Doha ini lebih merata bila dibanding ketika Asian Games empat tahun lalu, sehingga ia belum memperkirakan lawan-lawan yang paling diunggulkan. "Terbukti melawan Kamboja kami harus bekerja keras sebelum akhirnya menang. Sulit untuk memperkirakan lawan mana saja yang berat karena semuanya berat,"kata Agus menambahkan. Sementara Kentaro Asahi yang ditemui dalam kesempatan terpisah mengakui ketangguhan pasangan Indonesia tersebut. "Pasangan Indonesia bermain bagus sekali. Kami telah berusaha membendung sekuat tenaga, tapi tetap saja kami gagal," kata Asahi singkat. Namu sukses Agus/Supriadi tidak diikuti rekannya Andy Ardiansyah/Koko Prasetyo (Indonesia 1) yang menyerah kepada pasangan Cina unggulan teratas Linyin/Wu Penggen dan menyerah dua set langsung 19-21, 18-21. Meski kalah di pertandingan yang menggunakan system double elimination itu, Andi/Koko yang sebelumnya mengalahkan pasangan tuan rumah Qatar Said Al-Jamani/Ziad Benlouaer dua set langsung (24-22, 21-15), masih memiliki peluang. Pada pertandingan berikutnya, Andi/Koko akan bertemu dengan pemenang antara pasangan Bahrain Parwees/Qarqoor dan Al Jabrial/Subhi (Oman). (*)

Copyright © ANTARA 2006