Jakarta (ANTARA News) - Meskipun hanya berdagang selama dua bulan tetapi pendapatan pedagang pasar kaget di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, setiap kali musim haji tiba ternyata cukup untuk modal usaha selama setahun. "Saya bisa buka rental PS (Play Station) dari hasil berdagang dua bulan di sini selama musim haji," kata salah satu penyewa saung di Pasar Kaget Embarkasi Jakarta, Solikhah, di Jakarta, Kamis (7/12). Ibu empat anak itu mengaku pada musim haji setahun silam mampu meraup keuntungan bersih hingga Rp34 juta dari hasil berjualan peralatan haji di Asrama tersebut. Dengan modal awal Rp20 juta, Solikhah yang juga istri pensiunan karyawan Asrama Haji Pondok Gede itu menyewa saung yang terletak di Blok E seharga Rp1,5 juta dan memesan barang dagangan ke Pasar Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Dari situ keuntungan bisa 20 persen dari omzet yang kalau ditotal mencapai Rp100 jutaan," kata perempuan bercucu tujuh itu. Menurut dia, sebenarnya stand-stand di tempat itu khusus diberikan kepada para karyawan Asrama Haji Pondok Gede, tetapi karena sebagian besar dari mereka bukan pedagang maka stand tersebut dijual kepada para pedagang. Perempuan kelahiran Semarang itu mengatakan, musim haji setiap tahunnya memang menjadi tumpuan hidup bagi banyak orang termasuk dirinya. "Sebagian besar karyawan di sini gajinya kecil, di bawah UMP jadi dengan musim haji inilah kami bisa menyambung hidup," kata pelatih beladiri pernafasan itu. Keuntungan serupa didapat pedagang pasar kaget yang lain, Linda, yang mengatakan dalam sehari rata-rata mendapatkan laba bersih Rp1 juta dari hasil menjual perlengkapan haji. "Kami menjual kerudung, baju ihrom, tas-tas, sepatu, tasbih, dan lain-lain. Yang paling banyak laku adalah sabuk nilon tempat mencantelkan paspor," katanya. Linda bersama pedagang-pedagang lain yang menggelar lapak di saung-saung yang berjumlah sekitar 15 itu buka dari pagi pukul 8.00 hingga malam hari. Sementara itu, pedagang pasar kaget yang lain, Ama, mengatakan, meski masih untung tetapi laba bersih musim haji tahun ini tidak sebanyak tahun kemarin. "Mungkin karena jumlah calon hajinya sudah tidak sebanyak tahun lalu. Kalau tahun lalu ada yang dari Palembang, Babel, dan Bengkulu tapi tahun sekarang hanya dari DKI Jakarta, Lampung, dan Banten," kata pria yang sehari-harinya berdagang di Pusat Grosir Cililitan (PGC) itu. Ia mengatakan, keuntungan berdagang di pasar kaget haji tersebut relatif sama dengan berjualan di PGC. "Habis sekarang di sini agak sepi sih. Semoga besok-besok ramai ya, tolong doakan saya dong," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006