Jakarta (ANTARA News) - Mungkin sebagian besar di antara orang yang sudah mengikuti seminar tentang kehidupan, keuangan, dan apa pun itu, hanya beberapa di antara mereka saja yang sukses. Bahkan hanya sedikit yang mempraktekkan yang mereka dapat dalam seminar tersebut.

 Mengapa demikian?

Menurut motivator dan pakar marketing Tung Desem Waringin, jawabannya karena apa yang ada didalam orang tersebut tidak pernah di ubah. Oleh karena itu, Tung Desem Waringin memberikan tiga formula untuk mencapai kesuksesan.

1. Ubah tindakan
Tindakan itu berhubungan erat dengan habbit atau kebiasaan. Banyak cara mengubah kebiasaan yang tidak baik menjadi lebih baik, dan menjadi kebiasaan yang tetap dan terus menerus dilakukan.

2. Berikan reward dan punishment
Reward dan punishment penting dalam proses menuju kesuksesan Anda. Ketika Anda berhasil mencapai target dalam rencana gol jangka panjang Anda, berikan reward.

Misalnya Anda mempunyai gol jangka panjang mempunyai passive income yang bisa membiayai semua biaya hidup, ketika Anda sudah mempunyai passive income (walaupun belum bisa membiayai semua biaya hidup) berikan reward kepada diri sendiri, entah belikan sepatu baru, laptop baru, dll (yang masih masuk akal).

Dan sebaliknya ketika Anda gagal mencapai target tersebut, berikan punishment. Misalnya dengan kasus yang sama, dalam waktu 3 bulan setelah Anda membuat rencana gol. Anda belum mempunyai sedikit passive income pun, berikan hukuman, entah pergi ke kantor harus naik sepeda, dll (yang masih masuk akal). Hukuman seperti ini pun bagus untuk kesehatan, karena naik sepeda ke kantor sama saja dengan olahraga.

3. Monitoring
Lakukan monitoring dengan tes dan ukur kepada diri sendiri, misalnya Anda belum mencapai target A, pertanyaannya “Supaya bisa? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang harus saya ubah dan test? Lalu ukurnya dengan apa?”. Dengan begitu otak Anda akan berpikir akhirnya timbul yang namanya “kristalisasi”. Dimana pemikiran dari pengalaman Anda kemudian ditambah dengan pengetahuan. (Baca: 10 Perbedaan Orang Sukses Dengan Orang Biasa)

Otak manusia hanya “mencari nikmat, menghindari sengsara”. Untuk itu kita pancing supaya otak kita berpikir “supaya nikmat, apa yang harus dilakukan sekarang?” atau “supaya tidak sengsara, apa yang harus saya ubah?”.

Dengan demikian hidup Anda akan jauh lebih dahsyat kini dan sepanjang masa.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015