Jakarta (ANTARA News) - Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, berencana memasangkan masker atau topeng pada pasien rekonstruksi wajah total ("face off") asal Manado, Nursiah Lamusa (46). "Kami akan memasangkan masker di wajah pasien setelah proses eradikasi kankernya berhasil dilaksanakan," kata Kepala Divisi Bedah Onkologi RSCM, Dr Sonar Soni Paninggoro, di Jakarta, Selasa. Pasien bernama Nursiah Lamusa adalah Warga desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, yang mengalami kerusakan wajah hingga 98 persen karena terkena kanker ganas Basalioma yang awalnya disebabkan oleh jerawat yang digaruk. Menurut Sonar, tim dokter RSCM tidak berencana melakukan operasi rekonstruksi wajah total yang sempurna karena tingkat kesulitan yang tinggi. Ia mengatakan, untuk mengangkat sel kanker memerlukan jarak yang aman dari tepi batas dasar tengkorak di otak. Tim dokter RSCM justru pada tahap awal lebih menekankan pada pembasmian sel kanker untuk menangani kasus Lamusa tersebut. "Baru setelah itu akan kami evaluasi dan bila hasilnya bagus akan melangkah ke tahap fungsi dan kosmetik atau rekonstruksi," katanya. Secara umum tahapan yang dilakukan untuk mengatasi penderitaan Lamusa adalah irradiasi atau membasmi sel kanker, mengangkatnya, menanamkan magnet di tulang, dan memasangkan masker tersebut. Berbeda dengan pasien "face off" sebelumnya, asal Surabaya, Lisa, yang mengalami kerusakan wajah karena luka bakar, kasus kerusakan wajah Lamusa lebih komplek karena terkait dengan perkembangan sel kanker. Lamusa mengalami kanker basalioma stadium lanjut yang telah berkomplikasi dengan rendahnya status gizi dan gangguan depresi berat karena penderitaan yang dirasakan selama belasan tahun. Oleh karena itu tim dokter RSCM yang melibatkan 8--10 divisi/disiplin ilmu yang berbeda secara intens pada tahap awal melakukan program perbaikan gizi dan memantau kondisi kejiwaan pasien. "Tim ahli jiwa selalu memantau untuk mengetahui sejauh mana harapan pasien tentang kesembuhannya," kata Sonar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006