Solo (ANTARA News) - Mantan pemain bintang Tim Nasional sepak bola putri Amerika Serikat (AS) Tiffany Marie Roberts Sahaydak, mengikuti program utusan olahraga melalui Kedutaan Besar AS, dengan klinik pelatihan (coaching clinics) di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Mantan pemain gelandang Timnas AS tersebut yang menjadi utusan olahraga AS melakukan klinik pelatihan sepak bola terhadap 100 siswa/siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Surakarta.

Tiffany Marie dalam klinik pelatihan sepak bola di Solo tersebut didampingi mantan pemain Timnas sepak bola putra AS, Edward James. Bahkan, program utusan olahraga AS itu, juga diikuti oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake.

Menurut Robert Blake, Tiffany Marie merupakan pemain sepak bola AS yang pernah mewakili negara di Piala Dunia sebanyak tiga kali. Dan, Tiffany ini sebagai pemain Timnas AS salah satunya pada 1999 berhasil menjuarai Piala Dunia putri.

Robert Blake menjelaskan, Tiffany tersebut kini menjadi pelatih sepak bola putri di Universitas Central Florida dan juga terlibat dalam perkembangan Timnas AS.

Menurut Robert Blake, di AS banyak cabang olahraga yang dimainkan, tetapi mereka lebih menyukai sepak bola terutama para putri-putrinya.

Robert Blake menjelaskan, program utusan olahraga tersebut bertujuan untuk membangun persahabatan antara AS dengan Indonesia. Dan, program ini, juga untuk membangun kedua komunitas yang ada di kedua negara.

"Tidak ada cara yang lebih baik untuk menyatukan membangun persahabatan melalui olahraga dan musik," kata Robert Blake.

Mantan pemain gelandang Timnas AS tersebut, yakni Tiffany Marie, mengatakan, pihaknya merasa senang mengikuti program klinik pelatihan sepak bola di Solo, karena para siswa dengan penuh semangat melaksanakan dengan baik.

"Pemain sepak bola di sini, memiliki banyak bakat untuk dikembangkan lebih baik," kata Tiffany yang mengaku sudah merasakan banyak jenis makanan khas Solo terutama serabi dan bubur ketan hitam.

Tiffany menjelaskan, Kedubes AS sudah melakukan tugas dengan baik dengan merancang melalui program utusan olahraga koinik pelatihan sepak bola di Solo ini.

"Kita bermain sepak bola dengan senang dan intinya untuk membangun hubungan persahabatan kedua negara," katanya.

Menurut Tiffany, dengan olahraga seseorang bisa mempunyai peluang-peluang dan mengambil pelajaran hidup yang dapat dipetik.

Selain itu, kata Tiffany, pihaknya juga menyukai adanya kerja sama kedua negara dengan melakukan pertukaran pemain sepak bola. Karena, Pemerintah AS juga sudah mempunyai program itu, dengan tamu kunjungan dan pertukaran pemain. 

Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015