Jakarta (ANTARA News) - Mantan aktivis Gerakan Aceh Merdeka, Irwandi Yusuf, peraih suara terbanyak dalam Pilkada NAD, merupakan sosok yang moderat, kooperatif dan mampu memegang komitmen untuk kebaikan Republik Indonesia dan rakyat Aceh. "Selama keterlibatan Irwandi di AMM (Aceh Monitoring Mission), dia banyak sekali mencegah perseteruan antara mantan GAM dan TNI. Dia pun banyak sekali memberi kontribusi untuk mencegah itu dan mendinginkan suasana. Irwandi itu aktivis GAM yang moderat dan kooperatif. Dalam menyikapi banyak hal, dia mengedepankan dialog," kata Pengamat Intelijen Wawan H. Purwanto, di Jakarta, Rabu pagi. Karena sifatnya yang kooperatif dan dapat diajak dialog itu, Irwandi yang menyelesaikan pendidikan kesarjanaannya di Universitas Syah Kuala dan magister di salah satu universitas di Amerika Serikat (AS) itu, diyakini tetap dapat memimpin Provinsi NAD dalam semangat kesepakatan damai yang telah ditandatangani Pemerintah RI dan GAM di Helsinki 2005 lalu, katanya. "Tampaknya akan 'set back' (terjadi kemunduran dan kerugian-red.), kalau dia tetap pada perjuangan GAM sebelumnya dan itu sangat merugikan dia sendiri, karena dia akan mendapat tekanan publik di dalam dan luar negeri," katanya. Dalam pandangan Wawan, GAM itu kini sudah harus menjadi "Gerakan Aceh Makmur". "Jadi tidak usah dikhawatirkan dan (kemenangan pasangan Irwandi dan M. Nazar dalam Pilkada Aceh-red.) itu demokratis dan tidak ada rekayasa. Figur ini juga mampu memegang komitmen untuk kebaikan Republik Indonesia dan warganegara Indonesia di Aceh," katanya. Sebelumnya, sejumlah kalangan di DPR, seperti Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, mengaku kaget dengan kemenangan tokoh GAM itu dalam Pilkada Gubernur Aceh dan dengan kemenangan itu bisa saja memudahkan adanya intervensi asing di masa mendatang. "Dengan kemenangan kelompok GAM akan memudahkan masuknya campur tangan asing di Aceh," katanya. Dia berharap, pemerintah bersikap tanggap dan mengambil sikap positif untuk menyelamatkan NKRI. "Saya meminta agar dibangun komunikasi politik antara pemerintah dan pimpinan eks GAM di Aceh," katanya. Tanggapan Widodo Berbeda dengan suara-suara yang mengkhawatirkan kemenangan Irwandi-Nazar, Menko Polhukam, Widodo AS, justru berpendapat bahwa siapa pun yang memenangkan Pilkada di Aceh itu, mereka adalah warga negara Indonesia (WNI) yang telah memenuhi syarat-syarat administrasi dan perundang-undangan untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). "Sama seperti daerah lain, kepala daerah yang terpilih mempunyai kewajiban untuk membangun Aceh dalam koridor konstitusi dan undang-undang (yang berlaku di Indonesia-red.)," katanya seusai menghadiri rapat tertutup di kantor Mendagri Jakarta, Selasa (12/12). Sehubungan dengan keunggulan pasangan Irwandi-Nazar itu, Direktur LSI, Denny JA, kepada ANTARA mengatakan hasil perhitungan sementara yang menunjukkan suara terbanyak bagi pasangan Irwandi-Nazar sebagai calon gubernur-wagub Aceh berdasarkan hasil perhitungan cepat LSI-Jaringan Isu Publik (JIP) merupakan suatu hal yang mengejutkan, karena Irwandi bukanlah tokoh yang sangat populer di Aceh. "Sepuluh hari sebelum Pilkada, suatu hasil survei lainnya menujukkan Pilkada akan berlangsung dua putaran karena tidak ada tokoh yang terlalu menonjol. Hasil survei LSI juga hampir sama dengan itu, namun tetap mempertimbangkan faktor 30 persen pemilih yang belum menentukan hasilnya," katanya. Hasil perhitungan cepat LSI-JIP memperlihatkan pasangan Irwandi-Nazar mendapatkan hasil penghitungan suara yang mutlak dibandingkan kandidat lain yaitu 39,27 persen, sementara pasangan Humam Hamid-Hasbi Abdullah memperoleh 16,17 persen, Malik Raden-Sayed Fuad Zakaria 13,96 persen dan Azwar Abubakar-M Nasir Djamil 11,07 persen. Kemudian, pasangan Ghazali Abbas-Salahuddin Alfata yang pernah diprakirakan akan memperoleh suara cukup signifikan hanya mendapat 7,47 persen, Iskandar Hoesin-Saleh Manaf memperoleh 5,18 persen sedangkan pasangan Tamlicha Ali-Harmen Nuriqmar dan Djali Yusuf-Syauqas Rahmatillah memperoleh tiga persen. Hasil tersebut diperoleh pada 331 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diambil secara acak dari 8.471 TPS di 21 kabupaten/kota di NAD dengan tingkat partisipasi pemilih sebanyak 78,95 persen. Sedangkan data yang masuk ke LSI dan JIP hingga pukul 16.45 WIB sebanyak 95,17 persen. Sementara itu, hasil perhitungan sementara KIP, Selasa, menunjukkan bahwa pasangan Irwandi-Nazar sementara masih unggul dalam perolehan sementara, dengan meraih suara 62.336 atau 35,74 persen dari 174.404 suara. Data yang diperoleh dari Komisi Independen Pemilihan (KIP) NAD di Banda Aceh, total suara yang masuk pada Senin malam hingga menjelang pukul 00.00 WIB Rabu, sebanyak 174.404 suara dari enam kabupaten, sedangkan 15 kabupaten/kota lainnya belum mengirimkan ke KIP NAD. Pasangan Irwandi-Nazar dari jalur independen unggul suara di Kabupaten Aceh Selatan dari enam kabupaten yang telah mengirimkan suaranya, yakni sebanyak 28.896 suara, kemudian Aceh Barat sebanyak 12.365 suara, disusul Kabupaten Aceh Besar 9.163 suara. Apapun hasilnya dan siapa pun yang tampil sebagai pemenang Pilkada Aceh yang telah berlangsung secara damai dan tertib itu, Sekjen PBB Kofi Annan menyambut baik. Ia juga meminta berbagai pihak menghormati hasil Pilkada maupun kesepakatan damai yang ditandatangani GAM dan Pemerintah Indonesia pada tahun lalu untuk mengakhiri konflik selama 30 tahun di provinsi paling barat Indonesia itu. "Sekjen merasa gembira dengan terlaksananya pemilu lokal pada 11 Desember 2006 di Aceh. Ia menyeru semua pihak untuk menghormati hasil pemilu guna memajukan proses damai, yang ditujukan untuk membangun Aceh yang aman dan sejahtera di dalam kerangka Indonesia yang bersatu dan demokratis," kata Kofi Annan seperti dikutip juru bicaranya, Yves Sokorobi, di Markas Besar PBB, New York, Senin waktu setempat. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengemukakan siapapun pemenang dalam Pilkada Gubernur di Nanggroe Aceh Darusalam (NAD) itu adalah yang berhak dan harus diberikan ucapan selamat. "Siapapun pasangan calon yang menang, dia yang berhak dan kita wajib berikan ucapan selamat," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006