Kementerian Sosial itu pada posisi membangun keserasian sosial dan integrasi sosial."
Purbalingga (ANTARA News) - Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parwansa mengajak Muslimat NU Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk menolak paham radikal yang mengarah gerakan terorisme, seperti kelompok yang menamakan diri negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"PB NU sudah berkali-kali menyatakan menolak ISIS," kata Khofifah, yang juga Menteri Sosial Kabinet Kerja, dalam Pengajian Akbar Hari Lahir ke-69 Muslimat NU di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu.

Saat ditemui wartawan usai pengajian, Khofifah mengatakan bahwa kaum ibu memiliki sensitivitas dalam mengenali perilaku dan perubahan sikap anak-anaknya.

Oleh karena itu, kata dia, kaum ibu rumah tangga bisa menangkal paham radikal yang mengarah pada terorime termasuk "Islamic State Iraq and Syiria" (ISIS).

Menurut dia, dalam tubuh Muslimat telah terbangun perspektif jihad rahmatan lilalamin (membawa berkah bagi alam semesta).

"Kalau ada idiom syiar agama Islam pakai kekerasan dan melakukan kejahatan kemanusiaan, kita semua harus bergandeng tangan untuk menolak itu," katanya.

Disinggung mengenai langkah nyata Kementerian Sosial dalam menekan radikalisme, Khofifah mengakui bahwa berkembangnya paham itu akibat adanya kesenjangan sosial.

Akan tetapi, menurut dia, kesenjangan sosial merupakan masalah yang ditangani lintas kementerian dan lembaga.

"Kementerian Sosial itu pada posisi membangun keserasian sosial dan integrasi sosial. Itu ada nomenklatur APBN-nya, keserasian sosial dan integrasi sosial," katanya.

Dalam hal ini, dia mencontohkan ketika ada jeda kemanusiaan di Aceh.

"Saya tiga hari lalu ke Aceh Selatan, saya ketemu eks kombatan karena cukup banyak eks kombatan Aceh yang mengalami proses pengintegrasian nasionalisme mereka melalui diklat di Kementerian Sosial," jelasnya.

Selain Aceh, ia mengemukakan, di Poso juga banyak peran Kementerian Sosial melalui Tim Spider yang berada di Balai Besar Kementerian Sosial, Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Kementerian Sosial melalui Pusat Penyuluhan Sosial mengajak membangun keserasian sosial.

"Apa yang menjadikan disharmoni, ini harus kita bangun keserasian kembali karena dinamik sekali," katanya menambahkan.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015