Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggaraan Haji Indonesia (PPHI) 2006 menyiapkan kelompok terbang (kloter) sapu jagat yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Pondok Gede Jakarta 24 Desember mendatang. "Kloter sapu jagat itu akan tercatat sebangai kloter 49 JKG," kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2006, Drs. H Ismail, M.A., di Jakarta, Rabu. Kloter tersebut menurut Ismail, merupakan rombongan calon haji terakhir yang diberangkatkan dari Embarkasi Pondok Gede Jakarta. "Istilah lainnya ya pesawat terakhir," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Penyelenggara Haji, Zakat, dan Wakaf Kanwil Departemen Agama itu. Menurut rencana, dari Pondok Gede, Jakarta, akan diberangkatkan 48 kloter, yang terdiri dari Lampung sebanyak 15 kloter dengan jamaah calon haji 7.258 orang, Banten 19 kloter dengan jumlah 8.436, dan DKI Jakarta sebanyak 14 kloter dengan jumlah jamaah calon haji 6.153 orang. Jadi bila ditambahkan dengan kloter sapu jagat atau kloter 49 JKG jumlah jamaah calon haji yang akan diberangkatkan dari embarkasi Pondok Gede Jakarta sebanyak 21.991 orang. Kloter sapu jagat tersebut hingga kini telah terisi 162 jamaah calon haji dari DKI Jakarta, Banten, dan Lampung. Sedangkan kapasitas kloter pada umumnya sebanyak 455 kursi yang terdiri dari 452 jamaah calon haji, satu orang Tim Pendamping Haji Indonesia (TPHI), dan dua orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Ismail mengatakan, kloter tersebut merupakan bentuk antisipasi terhadap jamaah calon haji yang seharusnya telah diberangkatkan pada kloter sebelumnya terpaksa harus tertunda karena alasan tertentu. "Mereka tetap masih mempunyai kesempatan untuk berangkat bila keadaan fisiknya memang memungkinkan dengan kloter sapu jagat tersebut," katanya. Oleh karena kloter sapu jagat maka, kelompok tersebut tidak hanya beranggotakan jamaah calon haji asal Jakarta. Nantinya kelompok itu juga akan menampung jamaah calon haji asal daerah lain, misalnya Bekasi, Palembang dan Batam yang belum tertampung di kloter pada embarkasi wilayahnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006