Balikpapan (ANTARA News) - Enam dari tujuh korban kecelakaan helikopter S76C PK-FUP sewaan E&P Indonesie yang mendarat darurat di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Sabtu (21/3) pukul 10.30 Wita, diperbolehkan pulang setelah dirawat di Rumah Sakit (RS) Siloam Balikpapan.

"Enam dari tujuh korban meninggalkan RS sesuai dengan rekomendasi dokter sejak Sabtu malam (21/3). Sedangkan satu korban bernama Achmad Zaini masih membutuhkan perawatan lebih lanjut," kata Corporate Communication Manager E&P Indonesie, Reda Gaudiamo dalam siaran pers yang diterima Antara di Balikpapan, Minggu.

Helikopter S76C PK-FUP yang disewa E&P Indonesie mendarat darurat di Kabupaten Kutai Kartanegara pada Sabtu (21/3) pukul 10.30 Wita, tepatnya di Tanjung Dewa RT 01 Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana.

Menurut Reda Gaudiamo, Achmad Zaini masih membutuhkan perawatan lebih lanjut berkaitan dengan patah tulang pada lengan kiri bawah.

"Investigasi mengenai penyebab kecelakaan ini akan ditangani oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai hari ini, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," kata Reda.

Menurut dia, Total akan berkoordinasi bersama SKK Migas memfasilitasi pihak otoritas terkait selama investigasi berlangsung serta melakukan pengamanan di lokasi tersebut.

Adapun nama-nama korban kecelakaan helikopter tersebut yakni:

1. Achmad Zaini (57 tahun) pilot PT Hevilift Aviation Indonesia.

2. Agung Yudi Kusumo (33 tahun) co pilot PT Hevilift Aviation Indonesia.

3. Andri Artanto (35 tahun), PT Hevilift Aviation Indonesia.

4. Rakhmat Yunanto (33 tahun), pegawai E&P Indonesie.

5. Agung Danur Wenda (35 tahun), pegawai E&P Indonesie.

6. Muhammad Sudarman (35 tahun), pegawai PT Biru Tiga Utama.

7. Cahya Ramadhan (22 tahun), pegawai PT Kreasi Lima Perdana.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015