Jakarta (ANTARA News) - Pakar Pemasaran Hermawan Kertajaya optimis prospek marketing (pemasaran) pada 2007 akan lebih baik dibandingkan pada 2006 yang ditandai dengan tiga isu penting yang harus dipertimbangkan para pemasar. Menurut Hermawan, dalam acara The MarkPlus, Inc di Jakarta, Kamis, tiga isu penting itu adalah adanya membaiknya kondisi ekonomi secara nasional, situasi profitabilitas bisnis, dan kemampuan inovasi pemasaran. "Situasi ekonomi makro yang membaik pada 2007 menunjang peluang pertumbuhan tentunya berdampak positif terhadap kondisi pasar dan industri secara keseluruhan. Membaiknya situasi ini merupakan saat yang tepat bagi para pelaku bisnis untuk melakukan inovasi," kata Hermawan. Untuk keberhasilan bisnis dan investasi pada 2007 mendatang, Hermawan menganjurkan agar perusahaan-perusahaan melakukan strategi inovasi dan gerakan baru. "Ada tiga tingkat inovasi yang bisa dilakukan, yakni tingkat mayor, minor, dan moderat," katanya kepada sekitar 200 undangan yang hadir dalam acara konferensi itu. Hermawan memaparkan, inovasi di tingkat minor adalah langkah pembaruan yang dilakukan perusahaan dan para pemasar diantaranya melalui peninjauan ulang segmentasi pasar, merubah cara menjual, dan merekayasa ulang proses bisnis. "Pada inovasi ini tidak dibarengi oleh usaha menciptakan produk baru, jadi yang Anda lakukan hanya untuk tampil lebih smart dibanding pesaing, tanpa memperdulikan interaksi dengan konsumen secara langsung," katanya. Sementara pada inovasi level moderat, Hermawan memaparkan bahwa pemasar harus berani melakukan inovasi produk, harga, promosi dan memberi pelayanan yang lebih baik. Bila hal ini dilakukan dengan cara tepa, kata dia, pemasar tak hanya berhasil mengungguli pesaing, tapi juga mendapat pelanggan baru. Inovasi di level mayor, kata dia, adalah yang penuh tantangan yakni dengan cara meninjau ulang positioning, keunikan, dan merek yang dipasarkan tenaga pemasar. "Perusahaan yang punya kapabilitas melakukan inovasi sampai level mayor biasansya melakukan gebrakan dengan tujuan bukan hanya untuk mentransform mereknya, namun juga merestrukturisasi industri agar menjadi lebih baik," demikian kata Hermawan. Hermawan membagi sektor bisnis menjadi tiga kelompok. Pertama, yang termasuk "high business profitability zone" diantaranya bidang telekomunikasi, farmasi, kosmetik, rokok, dan batu bara. Kedua, kelompok yang masuk "medium profitability zone" adalah industri makanan, komponen otomotif, minyak dan gas, serta perkebunan. Sementara zona ketiga atau "low profitability zone" adalah properti, real estate, bank, tekstil, dan barang-barang komoditas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006