Jakarta (ANTARA News) - Operasi Pasar Murni (OPM) beras yang dilakukan Perum Bulog sejak kemarin di sejumlah pasar di DKI Jakarta berhasil menahan kenaikan harga komoditas pangan itu setelah belakangan ini melonjak hingga diatas Rp5.000/kg. Direktur Operasi Perum Bulog Bambang Budi Prasetyo di Jakarta, Jumat menyatakan, situasi harga beberapa jenis beras di pasar ibu kota sebelum dilakukan OP cenderung meningkat selama November hingga Desember 2006. "Setelah operasi pasar berlangsung dua hari laporan dari delapan pasar yang digelar OP menunjukkan kestabilan pada tingkat harga yang sama," katanya. Menurut pemantuan Bulog, harga eceran beras di Jakarta, selama dua bulan terakhir untuk IR-I mengalami lonjakan dari Rp4600/kg pada awal November menjadi RpRp5.300/kg pada pekan kedua Desember 2006. Sementara itu untuk beras IR-II naik dari Rp4400 menjadi Rp5100/kg dan jenis IR-III dari Rp4200/kg naik menjadi Rp4.950/kg. Bambang menyatakan, dengan menerapkan harga beras sebesar Rp4.500/kg untuk jenis beras medium atau IR-III atau sebesar Harga Eceran Tertinggi (HET) di Jakarta, diharapkan operasi pasar murni mampu meredam laju kenaikan harga dan menekan upaya spekulasi. "Sasaran operasi pasar adalah pedagang eceran dan konsumen langsung," katanya. Menanggapi sejumlah penilaian bahwa OP beras yang dilakukan Bulog tidak berdampak terhadap penurunan harga beras di pasar, dia menyatakan, dalam waktu satu hingga dua hari memang belum dapat terlihat pengaruhnya secara langsung. Namun, dia menyatakan, pelaksanaan OP terbukti cukup memberi efek psikologis positif terhadap harga beras dan mampu menahan kenaikan harga beras yang mana selama dua pekan terakhir harga beras selalu naik minimal Rp100/kg setiap dua hingga tiga hari. Pada hari pertama OP beras yang dilakukan di delapan pasar di wilayah DKI, Bulog telah menyalurkan sebanyak 34,54 ton beras.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006